BEKASI, (Panjimas.com) – Sejarawan, Taufik Ismail mengungkap fakta keganasan Partai Komunis di seluruh dunia. Tidak tanggung-tanggung, selama 74 tahun Partai Komunis telah membantai 120 juta manusia di 75 negara.
“Rata-rata 4.500 orang sehari selama 74 tahun. Mereka korban kamp kerja paksa, kelaparan massal karena gagalnya program ekonomi dan dibantai,” ujar Sejarawan, Taufik Ismail di Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir, Bekasi, Sabtu (24/9/2016).
Sangat mengejutkan, katanya, korban ini lima kali lebih dahsyat dari Nazisme. Tidak ada penyakit menular yang membunuh 4.500 manusia sehari selama 74 tahun di dunia.
“Dalam sejarah Rusia telah dibunuh 28 uskup, 50.000 Pendeta, 800.000 muslim (1942). Rezim komunis menghabisi 9.000 gereja, 25.000 masjid.” katanya.
Sehingga, lanjutnya, gereja musnah 90%, masjid habis 99%. Anak buah proklamator Republik Sovyet Indonesia di Madiun, Moeso membakar dua masjid: Masjid Rahmat di kawasan Kembang Kuning, Surabaya (1948) dan Masjid Agung Trenggalek (dibangun 1743), Maret 1949.
“Akhirnya setelah 74 tahun, ideologi ini bangkrut berkeping-keping: 24 negara komunis bubar dan murtad dari ideologinya,” tuturnya.
Ia menambahkan, Perdana Menteri Sovyet Rusia, Boris Yeltsin, membubarkan Partai Komunis Uni Sovyet, partai Marxis-Leninis tertua di dunia, Desember 1991.
“Jagat politik dunia gempar, ideologi biadab itu sudah bangkrut total, tidak dipakai lagi sebagai haluan negara,” imbuhnya.
Perlu diketahui, satu-satunya perdamaian di dunia antara Partai Komunis dengan pemerintahnya adalah di Malaysia. Sesudah PKM berontak 40 tahun (1949-1989) dengan korban kedua pihak 200 orang setahun, tercapailah perdamaian. Perundingan berlangsung 3 tahun dalam 2 tahap yang alot, tapi akhirnya ditandatangani naskah perdamaian, 2 Desember 1989. [DP]