NEW YORK, (Panjimas.com) – Dalam sebuah pidatonya dalam Sidang Majelis Umum PBB Pekan lalu, Presiden AS Barrack Obama tak seperti biasanya bermesra-mesraan dengan zionis Israel. Ia membuat pernyaan politik tak terduga.
“Zionis Israel tidak dapat secara permanen menduduki dan menetap di atas tanah milik rakyat Palestina,” kata Presiden AS Barack Obama dalam sebuah pidato di PBB, mengutip laporan MEMO.
“Zionis Israel harus mengakui bahwa tanah yang mereka duduki itu tidak dapat secara permanen mereka mendiaminya, terutama menetap di tanah milik Palestina. Kita semua harus melakukan yang lebih baik sebagai pemimpin untuk bertindak, daripada membujuk, gagasan identitas yang menuntun kita untuk menghapuskan hak-hak orang lain (Palestina),” imbuhnya.
Obama juga dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di New York di sela-sela Majelis Umum PBB pekan lalu, ketika Obama diharapkan dapat membahas kegelisahan tentang aktivitas pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina.
Upaya-upaya Obama untuk memediasi perjanjian perdamaian Israel-Palestina telah gagal selama hampir delapan tahun sejak Ia menjabat di Gedung Putih, dengan penekanan terakhirnya bersama dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry yang gagal pada tahun 2014 lalu.
Para pejabat AS telah membuat kemungkinan-kemungkinan terkait draft kesepakatan damai Israel-Palestina – “parameter”-nya dalam bahasa diplomatik – setelah pemilihan Presiden tanggal 8 November dan sebelum Obama meninggalkan kantornya pada bulan Januari 2017 mendatang, tetapi banyak analis meragukan hal ini akan banyak berpengaruh.
“Tentunya rakyat Israel dan Palestina akan jadi lebih baik jika rakyat Palestina menolak hasutan dan mengakui legitimasi zionis Israel. Dan zionis Israel mengakui bahwa mereka tidak dapat secara permanen menduduki dan mendiami tanah Palestina,” kata Obama. [IZ]