GAZA, (Panjimas.com) – Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas pada hari Jumat (23/09) mengadakan aksi massa di Gaza, untuk mendukung perjuangan “Al-Quds Intifada” (“Yerusalem Uprising”), yakni perjuangan rakyat Palestina melawan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina.
Gerakan “Al-Quds Intifada” dimulai hampir satu tahun yang lalu,” kata anggota terkemuka Hamas, Mushir al-Masri pada sela-sela Aksi tersebut, mengutip laporan Anadolu.
“Tahun depan gerakan ini akan menjadi lebih kuat,” pungkasnya.
Al-Masri menambahkan, “Pemberontakan ini tidak akan berakhir hingga kematian musuh Israel, sampai Al-Quds [Yerusalem] dibebaskan, dan sampai saudara-saudara kami dibebaskan dari penjara-penjara Israel. Kami tidak akan beristirahat sampai hal tersebut dapat dicapai…”
Para demonstran berangkat dari Masjid Al-Khulafaa al-Rasyidin di kota Beit Jabalia, yang terletak sekitar 4 kilometer sebelah utara Kota Gaza.
Pada tahun terakhir ini terjadi banyak bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan Israel di wilayah Tepi Barat serta di Yerusalem Timur dan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza yang diblokade Israel.
Bentrokan awalnya dipicu oleh penyerbuan ilegal berulang kali oleh para ekstremis pemukim Yahudi – dalam jumlah yang terus meningkat – ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Sepanjang tahun lalu saja, lebih dari 200 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel, baik selama serangan langsung dengan pasukan Israel atau ketika terjadi bentrokan dengan pasukan Israel.
Setidaknya 35 warga Israel tewas dalam kekerasan selama periode yang sama.
Sebelum ini telah terjadi dua peristiwa “Intifada Palestina”, di mana ratusan warga Palestina dibunuh. “Intifada Pertama” berlangsung pada periode tahun 1987-1993, sementara “Intifada Kedua” berlangsung dari tahun 2000 hingga 2005. [IZ]