KARANGANYAR,(Panjimas.com) – Tokoh masyarakat kampung Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar menyambut baik Emergency and Crisi Response (ECR) dan Infaq Dakwah Center (IDC) menggelar Bakti Sosial di wilayahnya, ahad (25/9/2016).
Darmanto (36) salah satu tokoh Gondosuli, menceritakan dahulu warga Gondosuli beragama Hindu dan Kristen, bahkan ayahnya pun memeluk agama Hindu. Namun seiring banyaknya Pondok pesantren yang berdiri di wilayah Tawangmangu, Islam mulai mendominasi.
Kehadiran ECR didukung IDC untuk menggelar pengobatan gratis menjadi dakwah baru di kampungnya. Ia berharap kegiatan ECR dan IDC terus berlanjut meski bertahap.
“Ini ya sangat membantu warga sekitar yang biasanya itu kalau berobat enggan. Dengan bakti sosial ini mau memeriksakan diri, sedang rukyah atau bekam kan disini jarang. Tapi jika bisa rutin insyaAllah akan senang dan faham pengobatan herbal seperti in” katanya.
Akhir-akhir ini, Darwanto cemas jika Gereja Bethel Indonesia (GBI) yang sudah lama berdiri disusul renovasi Gereja Kristen Jawa (GKJ) di Gondosuli utara, mulai sering menggelar Bakti Sosial. Menurutnya warga ekonomi lemah mudah terpengaruh ajakan pihak Gereja.
“Ya kawatir to mas, saat ini 70 persen muslim, 30 persen Nasrani, di GBI itu hampir sering mengadakan seperti ini (bakti sosial). Sebulan itu bisa dua kali, di Gondosuli itu sudah banyak yang murtad, namun disini antisipasinya ya dengan seperti ini” ujarnya.
Warga Gondosuli antusias menghadiri acara tersebut, hampir 140 warga tercatat dalam buku pendaftaran panitia. Darwanto menginginkan di Kelurahan Gondosuli ada klinik berobat, bekam dan rukyah syariyah. Dia bersyukur ketika melihat warga Kristen ikut datang berbekam di bakti sosial tersebut.
“Bagusnya biar bisa rutin, di kelurahan sini diharapkan ada klinik biar warga tidak jauh berobat. Alhamdulilah tadi ada yang Kristen sekitar 4 orang ikut, semoga nanti bisa balik lagi Islam” ucapnya. [SY]