NEW YORK, AS (Panjimas.com) – Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu di New York, Ahad (25/9). Dalam pertemuan itu, Trump menjanjikan akan mengakui Yerusalem milik Israel dan tidak akan membaginya dengan Palestina, jika ia terpilih sebagai Presiden AS.
Dilansir dari AFP, Senin (26/9), Netanyahu bertemu secara pribadi dengan Trump di kediamannya di Trump Tower, New York sehari sebelum ia menghadapi debat pertamanya dengan Hillary Clinton.
“Trump mengakui bahwa Yerusalem telah menjadi ibu kota abadi orang-orang Yahudi selama lebih dari 3.000 tahun, dan ketika AS di bawah pemerintahan Trump, yang akan ia terima mandat dari kongres Yerusalem akan dikenal sebagai ibukota hanya untuk Israel, “kata Trump dalam salah satu pernyataan kampanyenya.
Dalam sejarahnya, Israel merebut paksa bagian timur Yerusalem yang diduduki masyarakat Arab selama perang Arab-Israel 1967. Dan Israel kemudian mencaploknya pada tahun 1980, menyatakan semua wilayah terpadu Yerusalem adalah milik Israel.
Namun dunia melalui PBB dan Amerika Serikat,-serta sebagian besar negara-negara anggota PBB lainnya – tidak mengakui aneksasi Israel ini. AS dan PBB mempertimbangkan status akhir Yerusalem menjadi isu utama yang harus diselesaikan dalam negosiasi perdamaian dengan Palestina.
Pada Oktober 1995, Kongres AS meloloskan Undang-Undang yang menyerukan Yerusalem tidak dibagi, dan hanya mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Dan memberikan otorisasi untuk pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Namun langkah Kongres AS ini dianggap sebagai pelanggaran, karena kewenangan menjalankan kebijakan luar negeri adalah kewenangan eksekutif, dalam hal ini Presiden AS.
Kantor PM Netanyahu mengeluarkan pernyataan tentang pertemuan sekitar satu jam dengan Trump ini. Tapi tidak menyebutkan terkait janji Trump atas Yerusalem tersebut.
“Perdana Menteri Netanyahu membahas isu-isu Mr Trump yang berkaitan dengan keamanan Israel dan upaya untuk mencapai stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah,” dalam pernyataan dari kantor PM Israel.
Selain itu Trump juga menjanjikan kepada Netanyahu, AS akan memberikan Israel “kerjasama strategis, teknologi dan militer yang luar biasa” jika dia terpilih.
Trump mengakui Israel sebagai mitra penting Amerika Serikat dalam perang global melawan terorisme Islam radikal. Keduanya pun membahas panjang lebar kesepakatan nuklir dengan Iran, pertempuran melawan ISIS dan banyak masalah keamanan regional lainnya.
Juru Kampanye Trump mengatakan mereka berdua juga mendiskusikan pengalaman Israel tembok keamanan yang memisahkan Israel dengan Tepi Barat, Palestina. Dan, Trump berjanji akan membangun tembok yang sama di sepanjang perbatasan AS-Meksiko. [AW/ROL]