ISTANBUL, (Panjimas.ocm) – Juru Bicara Parlemen Turki Ismail Kahraman, hari Selasa (20/09) mengatakan bahwa “Museum Demokrasi ” akan dibangun di gedung Majelis Agung Nasional Turki, bagian gedung Parlemen Turki yang dibom jet tempur militer saat upaya kudeta 15 Juli, dilansir oleh Anadolu.
Ismail Kahraman mengatakan dalam konferensi pers di Istana Dolmabahce, Istanbul bhawa Museum Demokrasi itu akan dibangun sehingga “upaya masyarakat dalam mencegah kudeta terhadap demokrasi pada 15 Juli lalu tidak akan pernah dilupakan dan demokrasi akan tetap hidup”.
Jubir Parlemen Turki itu juga menegaskan bagian yang rusak dari Parlemen Turki kini telah diperbaiki.
Pertengahan Juli lalu, Parlemen Turki dibom oleh faksi militer anti-Erdogan yang terkait jaringan kelompok FETO (Fethullah Terrorist Organization).
Sementara itu Kantor Perdana Menteri dan beberapa area dengan jejak kerusakan bom akan tetap dipertahankan.
Pemerintah Turki menyatakan bahwa mereka berhasil menggagalkan upaya kudeta, yang menghabisi nyawa 240 jiwa dan membuat hampir 2.200 mengalami luka-luka.
Fethullah Gulen dituding pemerintahan Erdogan telah merencanakan kampanye yang cukup lama dalam upaya penggulingan Erdogan, melalui infiltrasi lembaga-lembaga Turki, khususnya Militer, Kepolisi dan Peradilan, membentuk apa yang dikenal sebagai “negara paralel” (Parallel State). [IZ]