TEL AVIV, (Panjimas.com) – Menteri Kehakiman Israel Ayelet Shaked baru-baru ini membuat pernyataan kontorversial yang menyebut bahwa gerakan BDS (Boikot, Divestasi dan Sanksi) merupakan suatu bentuk “terorisme”, dalam sebuah sambutannya pada hari Ahad, (18/09).
Penyataan itu disampaikan Ayelet Shaked saat ia sedang memberikan sambutannya pada konferensi Pendanaan Nasional Yahudi, “Jweish National Fund” (JNF) di New York. Menteri berhaluan politik Yahudi garis keras itu bahkan membandingkan gerakan BDS ((Boikot, Divestasi dan Sanksi) dengan Operasi terowongan bawah tanah di wilayah Jalur Gaza.
“Terkadang sumber-sumber pendanaan gerakan BDS ini identik dengan mereka yang mendanai organisasi teroris,” pungkas Shaked, lebih lanjut Ia menyatakan, “Ini [Gerakan BDS] adalah wajah baru terorisme”
Menteri Kehakiman Israel itu mengklaim bahwa, “kritik terhadap Israel adalah sah”, sementara itu, kritik yang mencoba untuk melemahkan hak-hak Israel untuk eksis adalah tidak sah.”
Oleh karena itu, Shaked mengatakan, “Gerakan BDS adalah tidak sah. Saya mendefinisikannya demikian, “BDS adalah cabang lain dari terorisme di era modern”.
Berbicara kepada khalayak Amerika terutama komunitas Yahudi AS, Menteri Kehakiman Ayelet Shaked juga menyesalkan bahwa “terdapat pula beberapa anak muda liberal Yahudi yang bingung dan telah disesatkan oleh gerakan BDS ini.”
“Mereka menelan kebohongan tentang yang propaganda rakyat Palestina sebarkan. Mereka telah jatuh ke dalam propaganda gerakan BDS ini.”
Untuk diketahui, dukungan internasional terhadap aksi Boikot non-kekerasan, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap kampanye Israel tumbuh secara massif terutama di wilayah Eropa. Bahkan awal September lalu, gerakan BDS di Portugal yang digerakkan oleh para aktivis, politisi kubu oposisi, dan kelompok masyarakat sipil lainnya di Portugal berhasil mendesak pemerintah Portugal memboikot dan menolak kerjasama dalam proyek yang didanai Uni Eropa antara Portugal, Kementerian Keamanan Publik Israel, Kepolisian Nasional Israel, dan Universitas Bar Ilan di Israel.
Begitu berpengaruhnya BDS ini menggerakkan aspirasi masyarakat internasional rupanya-rupanya membuat gelisah Tel Aviv, sehingga mereka melakukan perlawanan keras.[IZ]