JAKARTA, (Panjimas.com) – Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia menyeru kaum muslimin untuk menggalang dan memobilisasi kepedulian politik dan sosial-kemanusiaan. Hal ini berkenaan dengan penetapan pasangan calon (paslon) pemimpin DKI Jakarta penantang petahana.
‘’Allah sedang menguji kita untuk membuktikan solidaritas keimanan kita. Apakah kita betul ibarat satu tubuh yang jika sebagian sakit maka seluruh tubuh merasakan deritanya. Kita harus menggalang dan memobilisasi kepedulian politik di DKI khususnya dan kepedulian sosial kemanusiaan bagi Garut dan Sumedang,’’ tutur Wakil Ketua Umum Dewan Dakwah, Amlir Syaifa Yasin, Kamis (22/9).
Amlir Syaifa mengatakan, dengan penetapan Ahok sebagai calon Gubernur DKI yang didukung PDIP, Golkar, Nasdem, dan Hanura, maka pilkada Jakarta menjadi persoalan aqidah. Bukan semata pesta demokrasi politik.
Sebelumnya, Ketua Majlis Fatwa dan Pusat Kajian Dewan Dakwah, Dr Ahmad Zain An-Najah Lc, sudah menegaskan bahwa Provinsi DKI Jakarta yang berpenduduk mayoritas muslim harus dipimpin gubernur muslim.
‘’Daerah mayoritas muslim dipimpin gubernur non muslim, maka umat Islam tak wajib taat. Hubungan muslim dengan pemimpinnya hanyalah sebatas muamalah,’’ ujar Zain. Apalagi, Ahok yang secara KTP beragama Kristen Protestan, berbagai kebijakannya bersifat intoleran terhadap umat Islam.
Selain persoalan iman, kepemimpinan Ahok juga arogan, kasar, dan tidak adil. Gubernur DKI yang mendapat jabatan sebagai ‘’warisan’’ Gubernur Jokowi, ini dikenal temperamental (emosional), biasa mengucapkan kata-kata tak pantas, dan tidak ramah terhadap warga dhuafa ibukota seperti kaum nelayan Luar Batang dan lain-lain.
Guna mencegah berlanjutnya kekuasaan Ahok secara konstitusional, Dewan Dakwah mendukung satu paket cagub-cawagub muslim terbaik yang akan head-to-head melawan Ahok dan pasangannya pada Pilgub DKI Jakarta yang akan digelar pada 15 Februari 2017.
Menurut Dewan Dakwah, berdasarkan rekam jejak, kapasitas, dan hasil survey, maka pasangan calon yang paling memungkinkan adalah Yusril Ihza Mahendra-Sandiaga Sholahuddin Uno.
‘’Semoga keputusan Koalisi Kekuargaan (Demokrat, PPP, PKB, PAN) hari ini sesuai dengan aspirasi dan harapan umat,’’ tandas Amlir.
Saat Koalisi Kekeluargaan tengah sibuk menyusun paslon Cagub-cawagub DKI di injury time, tiba-tiba kabar duka menyeruak dari Pasundan.
Hujan yang mengguyur Kabupaten Garut sejak Senin (21/9), membuat Sungai Cimanuk meluap hingga menjadi banjir bandang yang menerjang DAS (daerah aliran sungai) di sekitarnya. [RN]