LONDON, (Panjimas.com) – Lebih dari tiga perempat (3/4) dari warga Eropa sangat bersimpati dengan para pengungsi Suriah yang datang ke negara-negara mereka, demikian hasil temuan dalam jajak pendapat pada hari Jumat (16/09),
Hasil temuan jajak pendapat terbaru ini tentunya bertentangan dengan laporan terkait tumbuhnya sentimen anti-imigrasi di seluruh benua Eropa, dilansir oleh Reuters.
Survei Ipsos MORI juga menunjukkan bahwa kurang dari sepertiga (1/3) dari sekitar 12.000 orang yang disurvei di 12 negara anggota Uni Eropa yang meyakini pengungsi adalah risiko bagi keamanan nasional meskipun sejumlah serangan baru-baru ini melibatkan para imigran.
“Hasil temuan ini menunjukkan bahwa Eropa tidak kehilangan hati mereka,” kata David Miliband, CEO Komite Penyelamatan Internasional, International Rescue Committee (IRC), sebuah organisasi bantuan kemanusiaan yang ditugaskan dalam jajak pendapat.
Survei Ipsos MORI ini datang ketika Eropa sedang bergulat dengan krisis imigrasi terburuk sejak Perang Dunia II. Lebih dari satu juta orang yang melarikan diri perang dan kemiskinan di kawasan Timur Tengah, Afrika dan tempat-tempat lainnya telah mencapai Eropa tahun lalu.
Warga Suriah mencakup 28 persen dari pendatang di tahun 2015, demikian menurut Badan Pengungsi PBB UNHCR. Berdasarkan keterangan orang-orang yang menjadi partisipan survei, sebanyak 30 persen mengatakan salah satu dari tiga keprihatinan mereka adalah bahwa pengungsi menjadi ancaman keamanan. [IZ]