YERUSALEM, (Panjimas.com) – Ahmed Qurei, mantan Perdana Menteri Otoritas Palestina dan negosiator perdamaian dengan Israel, telah menyatakan baru-baru ini bahwa ia mendukung pembatalan “Persetujuan Oslo” (Oslo Accords).
Seperti dilansir Xinhua News, Ahmed Qurei membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi hari Kamis (15/09).
Qurei mengatakan perlunya untuk membatalkan Persetujuan Oslo, karena pemerintahan Israel sebelumnya dan sekarang telah menginjak-injak perjanjian itu,” pungkasnya
“Pemerintah Israel telah merubah perjanjian Oslo menjadi suatu perjanjian yang tak berarti”, imbuhnya.
Qurei memainkan peran utama dalam proses negosiasi yang menyebabkan penandatanganan perjanjian Oslo oleh Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan kemudian Presiden Palestina Yasser Arafat.
Sekarang, bagaimanapun, ia percaya bahwa situasi kini telah berubah. “Ini adalah hak semua pihak untuk bertanya-tanya apakah perjanjian tersebut masih berlaku atau tidak … solusi dua negara belum berakhir, namun saat ini, posisi Israel adalah yang terburuk sejak penandatanganan perjanjian Oslo itu.” [IZ]