CIANJUR, (Panjimas.com) – Ucapan terima kasih yang diungkapkan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Ustadz Ismail Sholeh atas mushaf al-Quran yang diberikan oleh Majelis Taklim Pecinta Sunnah menggambarkan bahwa sangat dibutuhkannya al-Quran di daerah rawan pemurtadan di Desa Ciranjang, Cianjur.
“Alhamdulillah saya ucapkan banyak terima kasih dan mudah-mudahan apa yang diberikan ini bisa menjadi motivasi bagi kita untuk bisa terus lebih giat belajar memahami Al Qur’an,” ujar Ustadz Ismail Sholeh di SMPIT Nurul Hidayah, Desa Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (17/9/2016).
Untuk diketahui, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur adalah sebuah desa rawan pemurtadan yang dimana tujuh gereja berdiri tegak di sana. Padahal seperti diketahui, bahwa tidak banyak warga Nasrani yang tinggal di Desa Kertajaya tersebut.
Tidak kurang dari 14 gereja bercokol di empat desa, yaitu: Desa Kertajaya, Desa Sindang Jaya, Desa Sindang Sari dan Desa Gunung Sari. Pondok Pesantren Nurul Hidayah adalah tempat pendidikan yang diharapkan warga muslim di Desa Kertajaya, Ciranjang, Cianjur sebagai benteng aqidah umat Islam. Tetapi, letaknya yang berada di tengah-tengah Desa Kertajaya, Desa Sindang Jaya, Desa Sindang Sari dan Desa Gunung Sari dimana 14 gereja bercokol dikhawatirkan menjadi target utama dari para misionaris kafir Kristen.
Hal ini pula yang menjadikan dasar Majelis Taklim Pecinta Sunnah bersama Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) menggelar Bakti Sosial di Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Desa Kertajaya, Ciranjang, Cianjur, pada hari, Sabtu (17/9/2016), karena letak Pondok Pesantren Nurul Hidayah yang dikepung 14 gereja.
Pemberian mushaf al-Quran secara simbolis yang diserahkan oleh Dr. Rudholf Nur kepada Ustadz Ismail Sholeh selaku Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hidayah, pada hari, Sabtu (17/9/2016), menjadikan kabar gembira bagi pihak Pondok Pesantren Nurul Hidayah dan umumnya bagi masyarakat muslim di Desa Kertajaya, Ciranjang, Cianjur.
“Mudah-mudahanan al-Qur’an ini bisa menjadi pedoman hidup bagi kita semua,” kata Ustadz Ismail Sholeh.
Sebelum mengakhiri rasa syukurnya kepada Majelis Taklim Pecinta Sunnah dan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Ustadz Ismail Sholeh memberikan sedikit nasehat kepada warga di Desa Kertajaya, Ciranjang, Cianjur, yang hadir mengikuti acara bakti sosial tersebut.
“Tidak ada pedoman yang paling berharga untuk kita semua kecuali Al Qur’an, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan al Qur’an, orang akan selamat, bahagia di dunia maupun di akhirat.” tandasnya. [DP]