JAKARTA, (Panjimas.com) – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Arya Ardiansyah mengaku pihaknya mendapat intervensi atau tekanan saat melakukan audiensi dengan Menteri Koordinator (Menko) Maritim, Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kemenko Maritim, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (13/09) dalam pembahasan reklamasi pantai utara teluk Jakarta.
Berdasarkan keterangannya pihaknya dipaksa untuk menghapus rekaman video yang diambil pada saat audiensi tersebut. “Kalau memang pemerintah benar argumennya serta kuat landasannya untuk melanjutkan proyek pembangunan reklamasi, mengapa harus tertutup dan tidak bersedia transparan ke publik,” tutur Arya, seperti dilansir Mahasiswa News.
Arya mengecewakan sikap Luhut yang memaksa untuk menghapus rekaman video yang diambil saat audiensi. “Kami sangat kecewa, video sebagai dokumentasi yang kami ambil dipaksa untuk dihapus, padahal dengan video itu kami akan membandingkan penjelasan dari mereka dengan realita di lapangan. Kenapa pemerintah tidak bersedia transparan,” ungkapnya.
Sebelumnya BEM se-UI berhasil mengadakan dialog dengan Menkomaritim Luhut B. Panjaitan seusai menyatakan dirinya tetap melanjutkan proyek reklamasi.
BEM se-UI bersama dengan nelayan dan elemen lainnya menggelar aksi damai di depan Kantor Kemkomaritim untuk menyuarakan penolakannya terhadap proyek reklamasi Teluk Jakarta. [TM]