SUKOHARJO,(Panjimas.com) – Sekjen Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Ustadz Shobarin Syakur memberikan tanggapannya terkait ibadah haji orang Syiah di Karbala. Ia menyebutkan bahwa tindakan tersebut sebagai bukti kesesatan Syiah. Hal ini diungkapkannya di rumah beliau di Jl Semenromo Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Kamis (15/9/2016).
Ustadz Shobarin mengatakan bahwa Arab Saudi sebetulnya sudah memgetahui gelagat orang Syiah jika berhaji hanya ingin mengacaukan di setiap rukun ibadah haji. Pengalaman tahun-tahun yang telah lalu dengan adanya banyak korban setiap insiden, terbukti orang Syiah lah biang masalah.
“Track record orang Syiah tatkala berhaji tidak pernah baik, justru malah membuat onar. Mereka kesana ibarat setor nyawa sebagai perjuangannya, dengan seperti itu Saudi tidak merasa simpati pada Iran, karena tahu persis” ucapnya.
Menurutnya, dengan adanya Syiah berhaji di Karbala, menjadi bukti Syiah sesat, maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus berani berfatwa. Meski MUI sudah mengeluarkan buku Syiah, bagi MMI masih perlu mendesak MUI untuk menjelaskan pada umat Islam di Indonesia.
“Momentum ini kalau Syiah berhaji di Karbala, justru satu bukti bahwa Syiah di Indonesia adalah ancaman, dan menandakan Syiah bukan bagian dari Islam. Maka MUI pusat harus berani mengeluarkan fatwa bahwa Syiah itu sesat dan menyesatkan” tandasnya.
Seperti yang diberitakan dibeberapa media, jutaan kaum syiah wukuf di karbala di saat jutaan umat Islam dari seluruh dunia sedang menunaikan haji di Arab Saudi. Hal ini dilakukan karena Iran melarang warganya pergi haji ke Makkah tahun ini dengan alasan pemerintah Arab Saudi tidak mau memenuhi persyaratan yang mereka minta. Sekitar satu juta di antaranya berasal dari Iran. [SY]