JAKARTA, (Panjimas.com) – Basri, salah satu anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur dibawa Satgas Operasi Tinombala. Kejadian tersebut dilakukan pagi tadi sekitar pukul 10.00 WITA.
Kapolda Sulawesi Tengah Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi menjelaskan kronologis penangkapan Basri. Penangkapan diawali dengan penyisiran yang dilakukan Satgas Operasi Tinombala.
“Jam 09.00 kita temukan mayat di pinggir kali Poso pesisir dan jam 10.00 Basri ketangkap,” kata Rudy usai menghadiri pisah sambut Jenderal Budi Gunawan di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (14/9). Demikian dilansir merdeka.
Menurut Rudy, Satgas Operasi Tinombala menemukan mayat Andika usai tertembak. Andika merupakan salah satu anggota jaringan kelompok Santoso yang juga masuk dalam DPO.
Selanjutnya Satgas Operasi Tinombala melakukan penyisiran di lokasi tersebut.
“Kita sedang ada pasukan di sana artinya semuanya sedang kita sisir, baik itu dekat pondok Poso pesisir ketika pasukan sedang patroli ada yang tertembak dan tertangkap salah satunya Basri,” jelas Rudy.
Seperti diketahui, dalam operasinya pertengahan Juli lalu, Satgas Tinombala telah menembak Pimpinan MIT, Santoso. Saat itu Santoso yang tengah mandi ditembak petugas. Sebenarnya Basri juga ada di lokasi, namun berhasil kabur. [RN]