SURABAYA, (Panjimas.com) – Dihadapan ratusan jamaah, bertempat di masjid Al Madani, Pakuwon City, Surabaya dalam kajian subuh, Ahad (11/9) M / 9 Dzul Hijjah 1437 H, ust Fadhlan Fahmsyah, menyampaikan makar-makar setan yang biasa dilancarakan kepada umat manusia.
“Setan adalah musuh kita. Setan mempunyai tipu daya, untuk lolos dari jebakan atau tipu dayanya maka kita harus mengetahui apa saja tipu daya setan”. Ucapnya.
Kita lihat bagaimana Al Qur’an mengisahkan tentang setan yaitu Iblis memperdayai nabi Adam alaihisalam, manusia pertama dengan caranya yang sangat licik, strateginya yang sangat apik.
Digambarkan dalam surat Al Baqarah:35, ketika Allah Ta’ala melarang nabi Adam alaihissalam mendekati sebuah pohon, jangankan memakannya, mendekatinya saja dilarang, apalagi memakan buahnya tetapi dengan tipu daya yang sangat licik itu, ia mampu memperdayai nabi Adam.
Dalam QS: Thoha: 120, dikisahkan, dengan rayuan serta ajakannya yang seolah-olah ingin menolong, dan gaya yang sangat santun, serta kalimat ucapan yang bak orang bijak, Iblis mengatakan kepada nabi Adam, “Wahai adam, maukah aku tunjukkan kepadamu buah khuldi, buah kekekalan, dan kerajaan yang tidak akan pernah binasa”.
Sebuah kalimat atau ucapan yang sangat baik dan penuh empati, namun dibalik itu, ia ingin menghancurkan nabi Adam beserta keluarganya, siti Hawa.
Perintah Allah azza wa jalla tentang larangan mendekati pohon tersebut tidak lagi dipatuhi oleh nabi Adam alaihissalam, itu semua karena dampak dari makar tipu daya setan yang sangat licik.
Akhir dari kisah ini, nabu Adam alaihissalam harus rela mendapatkan hukuman dengan dikeluarkannya dari daftar penduduk surga. Sebuah tempat kenikmatan tiada tara tiada banding”. Kisahnya.
Ustadz sekaligus dosen disebuah perguruan tinggi Islam ini menegaskan, ” Intinya, tipu daya setan adalah memperindah sesuatu yang bathil. Memperindah sesuatu yg jelek, dan menjelekkan yang sesuatu yang sudah baik”.
Beliau juga menekankan kepada para jamaah agar berhati-hati dengan senjata setan.
“Oleh karenanya kita pun harus mengetahui senjata setan dan berhati-hati darinya. Senjata yang sangat mematikan dan sangat sulit menghindar apalagi mengalahkannya. Kecuali dengan pertolongan Allah subhanahu wata’ala.
Senjata setan ada dua, pertama adalah syahwat, kedua adalah syubhat”. Ucapnya.
“Syahwat adalah keinginan yang sangat terhadap sesuatu.
Hampir semua manusia tergelincir darinya. Orang bisa saling membunuh dan memperebutkan kekuasaan karena syahwat, orang bisa berzina karena syahwat, orang bisa saling tidak bertegur sapa sesama leluarga karena memperebutkan warisan karena syahwat dan masih banyak lagi”. Terangnya.
Kedua syubhat. Melihat dengan cara pandang yang salah tentang kehidupan khususnya pada persoalan agama.
Bahkan dampak dari ini (syubhat) justru lebih berbahaya dari point pertama (syahwat), mengapa, karena syubhat dapat melakukan sekaligus meyakini bahwa itu sudah baik dan tidak melanggar anjuran agama.
Cara pandang serta pemahaman yang salah dalam perkara urusan agama sangat berbahaya dan berakibat fatal, karena amalan yang sudah kita lakukan dengan susah payah akan tertolak. Seperti klenik, mendantangi dan mempercayai dukun, mempercayai ramalan bintang dsb.
Selain mengetahui dan mewaspadai senjata setan, kita pun harus mengetahui pintu masuknya setan ke dalam diri. Gunanya, sekali lagi agar kita waspada.
Pintu setan itu ada empat; pertama melalui pandangan mata, kedua melalui lintasan alam pikiran, ketiga ucapan lisan kita, keempat adalah langkah kita”. Ujarnya.
Oleh karenanya, untuk membentengi diri dari makar tipu daya setan, maka tidak ada jalan lain kecuali menuntut ilmu, mendalami ilmu, karena dengan ilmu kita bisa mengetahui yang baik dan yang buruk, sehingga arah langkah kita tetap berada dalam jalur tuntunan-Nya.” pungkasnya. [RN/SA]