RABAT, (Panjimas.com) – Sebuah laporan yang disusun oleh Jaksa Penuntut Umum di Spanyol telah mengklaim bahwa kelompok Islamic State (IS) merupakan ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas di Maroko dan negara-negara tetangga lainnya, seperti dilansir oleh Moheet.com hari Jumat (09/09).
Pejabat Kejaksaan itu juga mengisyaratkan bahwa Maroko dapat menjadi pintu gerbang ke Eropa untuk kelompok-kelompok ekstremis.
Menurut laporan itu, sekitar 5.000 orang bersenjata telah pindah ke Libya. Laporan itu juga memperingatkan bahwa mereka bisa menyusup ke Maroko dan menjadi ancaman serius bagi Spanyol karena adanya sel-sel perekrutan ISIL di beberapa kota seperti Barcelona dan Madrid.
Arahan Pihak Keamanan telah memperkirakan bahwa jumlah warga Tunisia yang dilatih oleh ISIL di Libya berada di angka lebih dari 500 orang.
Beberapa dari mereka, disebut-sebut, telah berjuang dengan Islamic State (IS) di Irak dan Suriah, beberapa juga telah berjuang di Mali dan beberapa lainnya telah memasuki Libya setelah aksi kudeta diktator Libya, Muammar Gadhafi.
Menurut laporan Moheet.com, Libya telah menjadi tempat perlindungan suaka bagi para anggota-anggota ISIL.
Para pengamat menunjukkan bahwa keberadaan anggota-anggota ISIL seperti di Libya, saat ini berada di ambang pintu gerbang benua Eropa, Ini adalah skenario mimpi buruk bagi pemerintah Eropa. Negara-negara tetangga Libya juga perlu takut terhadap meningkatnya kepercayaan diri dan otonomi kekuasaan ISIL di dalam kota-kota yang mereka kendalikan. [IZ]