SOLO,(Panjimas.com) – Demi memahamkan bahaya pemurtadan yang mengancam warga Kratonan, Serengan, Solo, Drs. Muhammad Rofi’i salah satu tokoh warga menggelar kajian akbar menghadirkn mantan Aktifis Kristen ustadzah Dra. Dewi Purnamawati M,PI, jum’at (9/9/2016).
Ustadzah Dewi menjelaskan dalam Surat Al Baqoroh ayat 208 untuk masuk Islam secara kaffah. Meski menyandang jabatan dimasyarakat, tidak mempengaruhi dalam menjalankan syari’at Islam.
“Kalau kita merasa beriman maka aturan Islam digunakan secara kaffah seluruhnya. ora gur jenenge Nurjanah, nganggo Muhammad KTPne Islam, tapi perilaku nya juga Islam. Ora gur yen pengajian pakai jilbab, baju koko, tapi keluar rumah selalu menutup aurot. Dan kita mau diatur dengan syari’at Islam” ucapnya.
Ustadzah Dewi mengatakan bahwa selama dirinya memeluk Islam selalu datang ujian Allah pada dirinya. 12 tahun sudah dirinya tidak diakui oleh keluarganya, baik orang tua, anak, saudaranya.
“Anda enak memeluka Islam tidak ada yang mengancam mau dibunuh, saya ramadhan malem 27 kemarin, genap 12 tahun tidak diakui orang tua sama anak saya. Dengan kakak tidak diakui saudara, dengan orang tua tidak diakui anak. Sebab apa? Sebab saya memilih Islam dalam kehidupan saya. Karena saya dari keluarga Kristen yang taat, orang tua saya masih menginjili di pulau Lombok” ujarnya.
Adanya rencana pembangunan RS Siloam, menurut Ustadzah Dewi merupakan ancaman pemurtadan bagi warga Kratonan. Dirinya menyorot orang yang mengaku Islam namun justru mendukung orang-orang Kristen, mereka ini golongan munafiq.
“Kemarin waktu kajian di Grogol, ada ibu dikejar-kejar dikasih bantuan agar keluar Islam. Dia ngomong yen pengin aku metu Islam patenono wae aku (kalu ingin saya keluar Islam Bunuh saja saya.red). Kalau dibunuh dia tahu akan masur Surga karena mati syahid. Lha kita baru dikasih roti Keju saja sudah goyah keIslamannya” katanya.
Kedengkian Orang kafir menurut ustadzah Dewi sudah sejak dulu, tahun 1935 Swemer kepala misionaris Kristen berujar misi utamanya memisahkan umat Islam dengan al qur’an.
“Swemer bilang misi utama mereka bukan menghancurkan muslimin. Maaf kalau saat ini ada intel tidak percaya silahkan cari bukunya Swemer, jangan bilang saya memfitnah. Swemer bilang misinya memisahkan orang Islam dari qur’annya. Harusnya loyal pada Islam malah pada memusuhi Islam” ucapnya.
Upaya Kristenisasi secara ekonomi juga disasar orang kafir, pembangunan perumahan Kristen menurut ustadzah Dewi sudah berjalan besar-besaran yang dimotori Ciputra. Sementara James Riady bercita-cita mengkristenkan dengan 1000 sekolahnya dan Rumah Sakit.
“Contoh mereka bikin perumahan Kristian realestate network, hunian ini 70 persen Kristen Islamnya 30 persen. Kalau Cuma 30 persen mau mengadakan pengajian kan pekewuh to. Gerakan mereka yang dimotori James Riyadi dan Lipponya itu ada upaya untuk mengkrsitenkan warga sekitar. James Riady mengatakan tidak hanya 1000 sekolah, tapi juga Rumah Sakit, dia itu Kristen fundamentalis” ujarnya.
Ustadzah Dewi membeberkan cara James Riady yang berambisi mengkristenkan Indonesia dengan membuat kendaraan pengkristenan seperti Sekolah, Rumah Sakit, dan Perumahan.
“Merupakan tantangan bagi saya untuk meraih kesuksesan besar kristenisasi di Indonesia itu kata dia (James Riady), kalau datang langsung ke Kratonan mesti langsung ditolak. Maka butuh kendaraan, dananya ada tinggal kendaraannya, bikin Sekolah, bikin Rumah sakit ya. Jadi yang kita waspadai Kristenisasinya sedang Rumah Sakitnya mung digunakan untuk kendaraannya” pungkasnya. [SY]