SOLO,(Panjimas.com) – Warga Kratonan, Serengan, Solo menggelar kajian akbar di Dalem Sumirah Sucipto bertema Menyambut Iedul Adha sekaligus sebagai benteng Kristenisasi Rumah Sakit Siloam, Jum’at (9/9/2016).
Acara tersebut menghadirkan mantan aktifis Kristen ustadzah Dewi Purnamawati. Menurut Drs. Mohammad Rofi’i penanggungjawab kegiatan, digelarnya acara ini bertujuan memantapkan pemahaman efek pendirian RS Siloam. Dirinya berterima kasih atas dukungan semua elemen umat Islam.
“Kami berterima kasih pada panitia dan warga Kratonan telah menghadiri kegiatan ini. Juga pada keamanan baik dari warga maupun aparat, jika sambutan kami kurang berkenan kami mohon maaf” ucap M.Rofi’i.
Turut memberikan sambutan Ustadz Yusuf Suparno sekjen Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) menyorot pentingnya mempertahankan aqidah Islam meski gempuran Kristenisasi mengancam. Dirinya mengibaratkan sifat binatang semut dengan gajah bisa diambil hikmahnya.
“Kita ini jangan takut, meski kita ini rakyat kecil. Seperti semut itu lho bu, pak, musuh gajah yang besar kalau semut itu saling membantu kompak ngroyok kuping, gigit hidungnya gajah bakal modar (mati)” kata ustadz Yusuf.
Kedepan menurut ustadz Yusuf kajian akbar akan digelar lebih besar dengan menggandeng Majelis Ulama Islam (MUI) Solo. Hal ini bertujuan untuk memahamkan bahaya kristenisasi yang mengancam warga Kratonan mengingat sedianya wilayah Kratonan akan dibangun RS Siloam.
Ustadzah Dewi menyampaikan hikmah Qurban yang dicontohkan Nabi Ibrahim. Ketaatan Ibrahim pada Allah yang diuji dengan penyembahan patung hendaklah menjadi pelajaran bagi jama’ah warga Kratonan. Rencana pembangunan RS Siloam dengan misi besar kristenisasi diulasnya dengan pengalaman pribadi ketika masih Kristen.
“Wong Islam dimurtadkan bukan dengan ditakut-takuti, tapi dengan bantuan. Ibu saya masih menginjili di NTB, adik saya yang di Bandung memurtadkan anak-anak muda Islam disana. Kristenisasi itu dananya besar” ujar Bu Dewi sapaan karibnya.
Acara berlangsung tertib, kehadiran Babinsa dan Polisi berseragam juga terlihat dilokasi kajian tersebut. Beberapa tokoh masyarakat muslim turut hadir seperti Edi Lukito ketua LUIS, Wasono Nur Hadi anggota MUI Solo, Nadianto Ketua Arimatea Solo. [SY]