JAKARTA, (Panjimas.com) – Nurul Hidayati Kusumahastuti, Sekretaris Jendral AILA Indonesia mengatakan, Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Indonesia adalah aliansi antar lembaga yang peduli pada upaya pengokohan keluarga. Menurutnya, AILA meyakini bahwa keluarga dapat menjadi agen perubahan menuju perbaikan dari setiap kerusakan moral di tengah-tengah masyarakat.
Aliansi Cinta Keluarga Indonesia, kata Nurul, menemukan bahwa salah satu permasalahan paling mendasar di tanah air adalah kondisi keluarga yang rentan terhadap berbagai serangan dan ancaman dari luar.
“Kesatuan yang bernama keluarga ini yang akan menentukan lahirnya generasi penerus bangsa yang beradab. Sebaliknya, keluarga yang lemah, tidak harmonis, atau penuh konflik takkan mampu berkontribusi untuk melahirkan sebuah peradaban agung,” ujar Sekjen AILA, Nurul Hidayati Kusumahastuti, Rabu (7/9/2016).
Aliansi Cinta Keluarga Indonesia, lanjutnya, menyimpulkan bahwa sudah saatnya setiap elemen bangsa bersatu untuk membenahi berbagai permasalahan yang mendera keluarga dan menjadikan hal ini sebagai prioritas utama.
“Sudah terlalu banyak anak bangsa yang menjadi korban dari berbagai permasalahan mulai dari depresi, kekerasan dalam rumah tangga dan penggunaan narkoba, hingga masalah-masalah kesusilaan seperti perselingkuhan, prostitusi, seks bebas dan hubungan seks sesama jenis,” katanya.
Oleh karenanya, AILA menginisiasi dan mendukung permohonan uji materiil (judicial review) terhadap sejumlah pasal kesusilaan dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang dianggap belum mampu melindungi rakyat Indonesia secara maksimal dalam konteks jaman ini.
“Pasal-pasal yang dimaksud adalah Pasal 284, Pasal 285 dan Pasal 292 KUHP. Secara ringkas yang dikritisi adalah pembatasan larangan perzinaan hanya jika salah satu pelakunya telah menikah (Pasal 284), pembatasan lingkup pemerkosaan hanya bagi perempuan (Pasal 285) dan pembatasan larangan hubungan sesama jenis hanya jika dilakukan dengan anak-anak (Pasal 292),” terangnya.
Dengan demikian, Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Indonesia menghimbau kepada seluruh elemen bangsa untuk melibatkan diri dalam perjuangan mengukuhkan keluarga sebagai unsur utama kekuatan bangsa.
“Mari menyisihkan segala perbedaan dan mengembalikan kemuliaan bangsa Indonesia, bangsa yang menjunjung tinggi nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga terwujudlah kemanusiaan yang adil dan beradab.” pungkasnya. [DP]