JAKARTA (Panjimas.com) – Pakar dan peneliti aliran sesat, Ustadz Hartono Ahmad Jaiz, menanggapi pernyataan ngawur pakar komunikasi dan dosen Universitas Indonesia, Ade Armando.
Dalam dialog Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One, bertajuk “Waspada LGBT Menyasar Anak-anak” pada Selasa (6/9/2016), Ade Armando menyebut tak ada satu pun ayat Al-Qur’an yang melarang hubungan sesama jenis. (Baca: Astaghfirullah, Ade Armando Sebut Tak Ada Ayat Al Qur’an yang Melarang Hubungan Sesama Jenis)
Ustadz Hartono Ahmad Jaiz menilai, Ade Armando tidak paham tentang Al-Qur’an dan memiliki pemikiran liberal.
“Pertama dia bukan ahli Al-Qur’an dalam hal ini sehingga tidak paham betul tentang Al-Qur’an. Sehingga omongannya otomatis gugur. Kedua dia ini sudah dikenal liberal, banyak omongannya yang tidak mutu,” kata Ustadz Hartono Ahmad Jaiz, kepada Panjimas.com, Rabu (7/9/2016).
Berbicara tentang Al-Qur’an, tidak boleh serampangan. Sebab, ada tata cara menafsirkan Al-Qur’an sebagaiman diajarkan para ulama.
Al Imam Ibnu Katsir misalnya, menunjukkan bagaimana cara terbaik menafsirkan Al Qur’an melalaui beberapa tahap.
- Menafsirkan Al Qur’an dengan Al Qur’an. Jika ada ayat yang mujmal (global), maka bisa ditemukan tafsirannya dalam ayat lainnya.
- Jika tidak didapati, maka Al Qur’an ditafsirkan dengan sunnah atau hadits.
- Jika tidak didapati, maka Al Qur’an ditafsirkan dengan perkataan sahabat karena mereka lebih tahu maksud ayat, lebih-lebih ulama sahabat dan para senior dari sahabat Nabi seperti khulafaur rosyidin yang empat, juga termasuk Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Umar.
- Jika tidak didapati, barulah beralih pada perkataan tabi’in seperti Mujahid bin Jabr, Sa’id bin Jubair, ‘Ikrimah (bekas budak Ibnu ‘Abbas), ‘Atho’ bin Abi Robbah, Al Hasan Al Bashri, Masruq bin Al Ajda’, Sa’id bin Al Musayyib, Abul ‘Aliyah, Ar Robi’ bin Anas, Qotadah, dan Adh Dhohak bin Muzahim.
Bahkan mereka yang berbicara tentang Al-Qur’an dengan mengandalkan logika tanpa ilmu, diancam oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
وَمَنْ قَالَ فِى الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“Barangsiapa berkata tentang Al Qur’an dengan logikanya (semata), maka silakan ia mengambil tempat duduknya di neraka” (HR. Tirmidzi no. 2951).
Dalam hadits yang lain disebutkan,
حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ عَنْ جُنْدُبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ فِي كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِرَأْيِهِ فَأَصَابَ فَقَدْ أَخْطَأَ
Berkata Abu Imran, dari Jundub , ia berkata: Rasulullah SAW , bersabda: “Siapa berkata mengenai isi Kitabullah Azza wajalla (Al-Qur’an) dengan pendapatnya sendiri, meskipun benar, itu tetap salah.” (Abu Dawud).
Oleh sebab itu, Ustadz Hartono menyatakan, Ade Armandoo yang tak memiliki ilmu tentang Al-Qur’an, tetapi nekat berbicara dengan dasar logikanya sendiri, dinilai telah menodai agama Islam.
“Itu walaupun benar saja disalahkan, apalagi kalau salah. Jadi kalau sudah salah bebicara tentang Al-Qur’an, sementara Al-Qur’an itu adalah pedoman, sebenarnya itu sama dengan menodai agama. Itu sangat berbahaya,” tegasnya.
Oleh sebab itu, ia mengimbau agar media manapun, terutama televisi, radio dan lainnya, jangan sekali-kali menampilkan sosok Ade Armando dan kelompok liberal sejenisnya, yang pernyataannya bisa meresahkan umat Islam.
“Justru yang begini sebaiknya televisi tidak menampilkannya, sehingga membikin gaduh,” tandasnya. [AW]