STOCKHOLM, (Panjimas.com) – Mantan Perdana Menteri Swedia Carl Bildt baru-baru ini menyatakan dirinya meyakini bahwa “Tidak ada keraguan lagi, Fethullah Gulen dan gerakannya berada di belakang upaya kudeta 15 Juli di Turki”, pungkasnya seperti dilansir oleh Anadolu, hari Jumat (02/09). Bildt berkomentar selama kunjungan ke ibukota Ankara bersama dengan delegasi dari Dewan Hubungan Luar Negeri Uni Eropa, European Council on Foreign Relations (ECFR).
“Ketika saya melihat upaya kudeta di televisi,” kata Bildt, “tersangka pertama yang datang ke pikiran saya adalah Gulen.”, kata Bildt
Perkembangan selanjutnya, Bildt mengklaim, telah terungkap “jelas” bahwa Gulen dan organisasi yang dipimpinnya berada di balik aksi kudeta.
Mantan PM Swedia Carl Bildt bersama delegasi ECFR bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Ia mengatakan koleganya Menlu Turki bahwa beberapa warga Turki dan para ahli dari komunitas internasional yang telah temui, menyatakan “semua dari mereka tidak ragu, bahwa Gulen bertanggung jawab atas aksi kudeta.”
Dalam pembicaraan saya baik di Turki dan dengan para pakar asing menyusul situasi Turki, saya melihat bahwa tidak ada yang memiliki keraguan bahwa Gulen berada di balik upaya kudeta,” tegas mantan PM Swedia itu.
Perwakilan dari gerakan Gulen dahulu senantiasa diterima hangat di negara-negara Eropa, jelas Bildt, tanpa memberikan nama, seolah-olah mereka adalah perwakilan resmi dari pemerintah Turki.
Bildt mencatat bahwa komentar-komentar dari para pejabat Uni Eropa pasca-kudeta seharusnya diikuti dengan penetapan jadwal untuk kunjungan resmi ke Turki.
Bildt memuji kesepakatan tentang pengungsi antara pihak Turki dan Uni Eropa, Ia mengatakan bahwa kesepakatan keduanya telah mengurangi beban berat terkait permasalahan pengungsi.
Mantan PM Swedia itu juga berharap bahwa isu-isu yang beredar terkait dengan penundaan Turki bergabung dengan Uni Eropa akan segera dapat diselesaikan. Ada banyak isu-isu yang digarao bersama oleh pihak Uni Eropa dan Turki, imbuhnya [IZ]