SOLO,(Panjimas.com) – Kajian Ahad pertama di Markaz Majelis Mujahidin (MM) Jl. Veteran 14, Pasar Kliwon, Solo, rutin diampu oleh Ustadz Muhammad Tholib. Tema kali ini “Melawan Upaya Penghancuran Islam di Indonesia”, Ahad (4/9/2016).
Ustadz M. Tholib menjelaskan tafsir surat Al Baqarah ayat 124 – 127, berkenaan ibadah haji. Banyak orang bisa berhaji namun selesai menunaikan ibadah haji kembali pada perlakuan jahiliyahnya. Teladan Nabi Ibrahim sudah jauh diikuti bahkan membenarkan tafsirnya pribadi.
“Saat ini kyai sakpenak perutnya sendiri, pedoman haji yang diajarkan Nabi Ibrahim tidak diikuti. Manasik haji ini petunjuk dari Allah pada Nabi Ibrahim, tapi kyai yang temannya saat ini syetan, manasik haji mengikuti keinginnannya sendiri” kata dia.
Beliau menyorot masih banyak orang mampu pergi haji hanya untuk mencari dunia, bukan ikhlas beribadah haji layaknya orang musyrik kafir yang haji mencari kesenangan dunia.
“Ini kalau kita teropong kelakuan orang yang berhaji sekarang ini sama aja dengan orang musyrik dulu, banyak yang bertujuan mencari dunia, haji untuk naik pangkat, haji untuk status” ujarnya.
Ustadz M. Tholib mengkritisi Al Qur’an terjemahan milik Depag yang masih banyak yang menyesatkan, bahkan bisa merusak aqidah umat Islam. Dirinya berencana membawa keranah hukum jika terjemah Depag tidak dirubah.
Kajian yang berlangsung satu jam tersebut diikuti hampir 50 orang. Mereka saling berdialoq tanya jawab tentang terjemah ayat Al Qur’an yang benar, terkadang diselingi candaan yang wajar. [SY]