SOLO,(Panjimas.com) – Ratusan orang yang terdiri dari elemen umat Islam Solo mendampingi warga Kratonan menggruduk kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo Jl. Adi Sucipto 143A, Karangasem, Laweyan, Solo, guna menolak pendirian Rumah Sakit (RS) Siloam Solo, Jum’at (2/9/2016).
Beberapa orang membentangkan spanduk bertuliskan “Warga Solo Menolak Siloam Apapun Alasannya” di depan gedung Graha Paripurna. Sementara yang lain berbaris di halaman depan gedung DPRD, menghadap selatan mendengarkan orasi tokoh-tokoh Ulama untuk menyampaikan aspirasinya.
Ustad Tengku Azhar Sekjen Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) membacakan Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi dan Walikota Solo. Termasuk pernyataan sikap DSKS dan warga kota Solo Menolak RS Siloam berdiri di kota Solo.
“Setelah mencermati aspirasi warga Kratonan, kami DSKS menolak RS Siloam di kota Solo jalan Honggowongso 137 dan 139 Rt 05/05. Pada tahap sosialisasi, pemerintah mengabaikan semua tokoh masyarakat dibuktikan beberapa ketua RT dan RW keberatan dengan pembangunan RS Siloam” kata Tengku Azhar.
Mereka menilai Walikota lebih memproses ijin dan aspirasi investor asing daripada memikirkan aspirasi warga Kratonan. Sedang proyek pembangunan RS Siloam memakan waktu 32 bulan, dipastikan akan mengganggu kegiatan belajar di sekolah terdekat.
“Semoga dengan aksi kami Presiden Jokowi dan Walikota peka terhadap kegelisahan sosial, mengerti perasaan warga, membela nasib wong cilik” ucap dia.
Surat Terbuka tersebut akan ditembuskan pada Panglima TNI, Kapolri, Mentri Kesehatan RI dan Ketua DPRD Solo.
Semengtara itu, H.Muhammad Rofi’i warga Kratonan yang berdampak atas pembangunan RS Siloam menyampaikan aspirasinya didepan peserta aksi. “Saya sebagai warga Kratonan, menolak dengan tegas pembangunan RS Siloam” ujarnya.
Selain itu, Ustadz Suro Wijoyo Amir Jama’ah Ansharusy Syari’ah (JAS) Jateng, Ustadz Aris munandar Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Solo, Ustadz Boni azwar Ketua Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Klaten, turut berorasi sebelum mereka menemui anggota DPRD Solo, diruang rapat.
Setelah selesai menyampaikan aspirasinya, peserta aksi konvoi menuju tanah kosong Jl. Honggowongso tempat rencana pembangunan RS Siloam untuk memasang spanduk penolakan yang telah dibawa.[SY]