JAKARTA (Panjimas.com) – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama melarang pemotongan hewan kurban di Jakarta pada Hari Raya Idul Adha tahun ini, dilaksanakan secara tidak steril.
Pemotongan harus dilakukan dengan menjaga darah yang keluar dari hewan tidak sampai menyentuh tanah.
Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, aturan seperti itu juga diterapkan di Arab Saudi. Darah hewan yang bercucuran ke tanah menurutnya bisa menimbulkan penyakit.
“Tidak boleh potong hewan sembarangan,” ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 2 September 2016.
Ahok mengatakan, aturan yang sama juga berlaku untuk pemotongan hewan kurban di sekolah. Ahok tidak melarang pemotongan hewan kurban di sekolah. Namun pemotongan di sekolah harus lebih dipastikan kesterilannya. Siswa sekolah dikhawatirkan lebih rentan terkena penyakit yang bersumber dari darah hewan.
“Sekolah-sekolah kalau mau potong (hewan kurban), darahnya tidak boleh jatuh,” ujar Ahok.
Ahok mengatakan, sebuah Instruksi Gubernur telah ia buat khusus untuk kegiatan pemotongan hewan kurban yang akan dilakukan di banyak tempat di Jakarta pada Hari Raya Idul Adha, tanggal 12 September 2016.
Ia meminta pedagang hewan kurban yang akan marak bermunculan menjelang Idul Adha untuk juga berjualan dengan tertib. Kegiatan berjualan mereka tidak boleh sampai menganggu lalu lintas.
“Aturannya tidak boleh mengganggu lalu lintas. Nanti Wali Kota lah (yang bertanggungjawab atas penegakan aturan ini),” ujar Ahok. [AW/viva]