POSO, (Panjimas.com) – Sebanyak 830 personel TNI yang tergabung dalam Operasi Tinombala bersama Polri, ditarik dari Poso kembali ke kesatuan masing-masing, sementara penggantinya dalam jumlah yang sama telah bertugas sejak sepekan terakhir.
Dilansir dari antara, penarikan pasukan tersebut dilaksanakan dalam sebuah upacara pelepasan militer di dermaga Pelabuhan Poso, Kamis, dipimpin Kapolda Sulteng Brigjen Polisi Rudi Sufahriadi selaku penanggung jawab operasi.
Upacara ini dihadiri Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Muh Saleh Mustafa selaku wakil penanggung jawab Operasi Tinombala, Bupati Poso Darmin Sigilipu dan sejumlah undangan lainnya.
Kapolda dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sulteng khusunya masyarakat Kabupaten Poso yang telah membantu Tim Operasi Tinombala dalam penumpasan jaringan terorisme pimpinan Santoso.
Ia juga menyampaikan bahwa Polri dan TNI akan terus menumpas sisa 15 DPO kelompok Santoso bila mereka tidak mau menyerahkan diri.
“Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Poso yang telah membantu kami dalam Operasi Tinombala, kami akan terus menumpas sisa-sisa kelompok Santoso yang tinggal 15 orang lagi,” tutur Rudi di hadapan Pasukan Tinombala.
Dalam kesempatan itu, Rudi juga menegaskan bahwa Santoso dan kelompoknya bukan hanya musuh warga Sulteng atau warga Kabupaten Poso, namun merupakan musuh bangsa bahkan musuh dunia sehingga harus segera ditumpas habis.
Operasi yang telah dilakukan oleh pasukan Tinombala merupakan hasil kerja keras Polri dan TNI dibantu aparat negara lainnya serta masyarakat dan telah berhasil menumpas Santoso dan kelompoknya.
“Santoso dan kelompoknya bukan hanya musuh warga Poso, namun musuh dunia, dan hasil kerja keras selama ini dapat dikatakan luar biasa, dan terakhir saya menyampaikan salam kepada seluruh keluarga saudara (personel pasukan Tinombala),” tuturnya yang disambut tepukan tangan gemuruh seluruh pasukan.
Upacara pelepasan itu diselingi penyerahan piagam penghargaan secara simbolis kepada tiga orang yang tergabung dalam pasukan Tinombala yang akan meninggalkan poso dengan KRI milik TNI AL.
Pelepasan 830 pasukan tersebut telah diganti dengan jumlah pasukan yang sama dari kesatuan berbeda dan telah beroperasi selama seminggu di hutan-hutan Poso.
Ke-830 personel itu berasal dari TNI AD Yonif Raider Kostrad sebanyak 347 orang, Raider Kodam 346 orang, Satgas Ban 16 orang, Marinir sebanyak 119 orang dan Kopasus 2 orang.
Kapolda Rudi Sufahriadi kepada wartawan mengharapkan tahun depan Operasi Tinombala ini sudah dapat menumpas habis kelompok Santoso.
“Insya Allah tahun depan bisa selesai,” ujarnya.
Kapolda juga menegaskan tidak ada perubahan (penambahan) pasukan, yang berbeda hanya wakil penanggung jawab Operasi Tinombala yang saat ini dipegang oleh Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Muh Saleh Mustafa.