OTTAWA, (Panjimas.com) – Berbeda dengan Otoritas Prancis yang terang-terangan melarang Burkini, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau justru membela hak-hak individu dan kebebasan ketika ia ditanyai perihal kontroversi pelarangan Burkini di Prancis, PM Trudeau dengan tegas menolak kebijakan pelarangan burkini di Kanada, dilansir oleh The Guardian.
“Kita harus menjunjung tinggi toleransi di Kanada,” kata Trudeau setelah bertemu dengan para Menteri dalam Kabinetnya saat membahas agenda legislatif pemerintahan.
“Di Kanada, dapatkah kita berbicara tentang penerimaan, keterbukaan, persahabatan, dan pemahaman? Ini adalah tentang kemanakah arah yang kita tuju dan apa yang akan kita jalani setiap harinya di masyarakar yang begitu beragam,” ujarnya.
PM Trudeau secara tegas menolak gagasan pelarangan burkini di Kanada. Sementara itu beberapa anggota Parlemen di Provinsi Quebec Kanada, telah menyerukan pelarangan Burkini (pakaian renang yang menutupi seluruh tubuh), penyeruan larangan Burkini ini setidaknya telah dilakukan di 15 kota di wilayah tenggara Perancis.
Kota-kota yang melarang Burkini, termasuk kota Nice, yang sebelumnya menjadi target serangan pada 14 Juli lalu. Lantaran berupaya mencegah kekacauan publik. Trudeau menyerukan rakyat Kanada untuk “menghormati hak-hak individu dan kebebasan memilih.”
“Ini [Toleransi atas hak individu dan kebebasan memilih], haruslah menjadi bagian atas wacana dan debat publik”, pungkasnya.
Trudeau sangat menyayangkan kejadian di mana pemerintah memberitakan toleransi tetapi bertindak untuk melemahkan hak-hak individu, dan mengatakan suatu hal ironi, “Menoleransi seseorang berarti menerima hak-hak mereka untuk eksis dengan syarat bahwa mereka tidak mengganggu kita, terlalu banyak”.[IZ]