BAGHDAD, (Panjimas.com) – Sikap arogansi dilakukan pemerintah Syiah Irak terhadap Dubes Arab Saudi. Bukannya melindungi dari ancaman pembunuhan dari tokoh Syiah, Kementerian Luar Negeri Irak malah meminta Arab Saudi untuk mencopot Duta Besarnya di Baghdad, Thamer al-Sabhan, demikian mengutip laporan stasiuan televisi pro-pemerintah Irak hari Ahad (28/08), seperti dilansir Reuters.
Politisi-politisi Syiah Irak sebelumnya telah menyerukan berulangkali bahwa Dubes Saudi untuk Irak Thamer al-Sabhan harus diusir menyusul reaksi keras Irak terhadap komentar Thamer al-Sabhan tentang keterlibatan rezim Syiah Iran dalam pemerintahan Irak.
Dubes Saudi, Thamer al-Sabhan juga mengatakan bahwa kelompok-kelompok milisi Syiah yang didukung rezim Iran telah memperburuk ketegangan dengan pihak Sunni.
Sebelumnya untuk diketahui, ketegangan antara Saudi-Irak meningkat, setelah Dubes Saudi Thamer al-Sabhan menuntut respon tegas pemerintah Irak, menyusul ancaman pembunuhan terhadap dirinya oleh seorang pemimpin milisi Syiah pro-pemerintah.
“Saya menunggu pernyataan resmi pemerintah Irak mengenai komentar salah satu komponennya. Apakah mereka [Pemerintah Irak] setuju dengan dia [pemimpin Milisi Syiah]?” tanya Dubes al-Sabhan dalam sebuah cuitan melalui akun Twitter-nya.
Pada hari Selasa (23/08), Pemimpin Pasukan Abu Al-Fadl Al-Abbas, Aws al-Khafaji mengatakan, “Popular Mobilisation Forces [PMF] telah mengumumkan bahwa pembunuhan terhadap Thamer Shaban [Dubes Saudi] sebagai “suatu kehormatan” bagi milisi apapun tanpa terkecuali.”
Untuk diketahui, milisi Syiah PMF [Popular Mobilisation Forces] telah bekerjasama sebagai bagian dari pasukan keamanan pemerintah Irak.
Kemlu Irak pada hari Senin (22/08) membantah laporan media atas rencana pembunuhan Thamer al-Sabhan.
Ia merupakan Duta besar Saudi pertama yang ditunjuk setelah pihak Kerajaan Saudi memutuskan akan membuka kembali Kedutaan Saudi di ibukota Irak pada bulan Desember tahun lalu. [IZ]