JAKARTA (Panjimas.com) – Musisi Ahmad Dhani, merasa ada pihak-pihak yang hendak menjauhkan dirinya dari Umat Islam, salah satunya dengan menuduhnya sebagai Yahudi.
Namun, hal itu tidak berhasil. Ia justru bersyukur kini bisa duduk bersama para aktivis Islam, untuk melawan Ahok hingga tetes darah penghabisan.
“Akhirnya saya bisa juga duduk dengan FPI dan saya juga bisa duduk dengan siapa saja untuk melawan Ahok yang menurut saya di dalam Al-Qur’an itu tidak ada lagi terjemahan lain, tafsiran lain, bahwa umat Islam harus dipimpin oleh umat Islam,” kata Ahmad Dhani saat menjadi pembicara Majelis Taqarrub Ilallah (MTI)/Temu Pembaca Tabloid Suara Islam, di Masjid Baiturrahman, Jl Dr Saharjo, Jakarta Selatan, Ahad (28/8/2016).
Ahmad Dhani pun menyayangkan beberapa kader Nahdlatul Ulama (NU), yang justru mendukung Ahok, bahkan menjadi pimpinan tim suksesnya.
“Saya tidak tahu kenapa ada beberapa teman saya di NU yang masih punya penafsiran lain. Tapi akhirnya mayoritas NU pun juga sudah sepakat bahwa umat Islam harus dipimpin oleh umat Islam. Bahkan kita harus terus berjuang sampai titik tetes darah penghabisan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Dhani rela bisnisnya hancur, demi perjuangan agar umat Islam tidak dijajah oleh Asing dan Aseng.
“Saya rela karir saya mati, bisnis saya mungkin bisa dihancurkan oleh China China itu, tapi saya tidak rela umat Islam dipimpin, dijajah oleh orang asing,” tandasnya. [AW]