ISTANBUL, (Panjimas.com) – Pangeran Saudi Al-Waleed bin Talal menyebutkan bahwa kelompok Fethullah Gulen (FETO) yang dilaporkan berada dibalik aksi kudeta gagal bulan lalu gagal di Turki, lebih berbahaya daripada kelompok Islamic State (IS), pernyataan ini ia sampaikan dalam wawancara pada hari Ahad, (21/08) pekan lalu dengan surat kabar Turki, Hurriyet.
Pangeran Al-Waleed membuat komentar tersebut selama wawancara di mana ia mengatakan bahwa kunjungan tahunannya ke Turki tidak terpengaruh oleh upaya kudeta baru-baru ini.
“Saya (Al-Waleed) memutuskan sebelumnya untuk mengunjungi Anatolia, tetapi setelah upaya kudeta yang gagal (15 Juli), saya berkata kepada diri saya bahwa saya harus segera pergi ke Turki. Kami (Saudi) menentang kelompok yang lebih berbahaya (FETO) daripada Islamic State (IS) yang mengancam Turki,” ujarnya.
“Saya di Turki untuk menunjukkan dukungan saya untuk Presiden Erdogan. Dia adalah teman saya dan juga teman bagi dunia Arab dan Muslim. Presiden Erdogan adalah pendiri Turki di abad ke-21, ” Imbuh Pangeran Saudi itu.
Pangeran Al-Waleed bin Talal menambahkan, “Turki merupakan Islam moderat di dunia Muslim. Oleh karena itu, kunjungan ini adalah untuk menunjukkan dukungan politik, ekonomi serta dukungan pribadi kepada Presiden Erdogan.”
Pangeran Al-Waleed juga menyatakan bahwa “Raja Salman secara pribadi telah menelepon Presiden Erdogan setelah upaya aksi kudeta yang gagal itu serta mengucapkan selamat. Seperti yang Anda tahu, dalam situasi seperti itu, bahkan jika negara berada di bawah ancaman upaya kudeta, dan Turki merupakan negara sahabat Arab Saudi, tetapi pihak Kerajaan telah memperingatkan warganya untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke Turki, Namun dalam hal ini Kerajaan tidak mengeluarkan peringatan resmi berpergian dalam kasus Turki.”[IZ]