TEL AVIV, (Panjimas.com) – Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman hari Selasa (23/08) menyatakan bahwa demiliterisasi wilayah Jalur Gaza harus menjadi syarat dalam proses rekonstruksi, dilansir oleh Qudsnet.
“Mereka [Palestina] membangun terowongan-terowongan dan 70 persen pemasukan dari pajak mereka gunakan untuk persenjataan. Mereka tidak ingin mengurus warganya, hanya untuk roket-roket dan terowongan-terowongan,” kata Lieberman saat ia berkunjung ke sebuah Pangkalan Militer Israel di wilayah utara.
Lieberman menambahkan: “Kalian mengerti pandangan-pandangan saya. Saya [Lieberman] meyakini Rekonstruksi [ Jalur Gaza] merupakan jawaban atas demiliterisasi. Anda tidak dapat mengharapkan Israel akan mengizinkan [Palestina] untuk mempersenjatai diri mereka, dan merampok pemasukan pajak dari warga Gaza. Tidak untuk kepentingan penduduk Gaza dan pembangunan rumah-rumah mereka”
Komentar Menhan Israel Liebeman datang setelah puluhan Serangan udara dan Artileri berat Israel menghantam wilayah Jalur Gaza pada Ahad Malam (21/08) dan juga Senin pagi (22/08), menyusul laporan bahwa sebuah roket telah ditembakkan dari Jalur Gaza.
Avigdor Lieberman, sebagaiamana diketahui merupakan Pemimpin Partai Sayap Kanan Yisrael Beiteinu (“Israel Rumah Kami”). Lieberman merupakan mantan Menteri Luar Negeri Israel, dan kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan Israel.
Ia dikenal sebagai tokoh ekstrimis garis keras yang seringkali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Seperti diberitakan Panjimas sebelumnya, Liberman pernah menyatakan dirinya meminta pemerintah Perdana Menteri Netanyahu dan para Jenderal militer Israel untuk membunuh Wakil Kepala Biro Politik HAMAS, Ismail Haniyeh, yang juga adalah mantan Perdana Menteri Otoritas Palestina pada periode tahun 2006-2007.
Dalam sebuah wawancara dengan Hebrew Channel 2 News, Avignor Lieberman, tokoh ekstrimis Yahudi ini menyerukan kepada pasukan tentara pendudukan Israel untuk kembali ke kebijakan “likuidasi” (pemusnahan), di mana saat kebijakan itu diterapkan sejumlah Pemimpin perlawanan Palestina telah dibunuh.
Perlu dicatat bahwa Avignor Lieberman, merupakan salah satu tokoh yang paling ekstrem dalam entitas Israel. Avignor Lieberman dalam pernyataan sebelumnya juga menyerukan eksekusi mati bagi para tahanan Palestina yang saat ini dipenjarakan Israel, bahkan selain itu tokoh zionis ini juga menuntut para warga Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan Israel agar mereka dipenggal kepalanya.
“Mereka yang bersama kami berhak mendapatkan segalanya. Mereka yang melawan kami, hal itu tidak bisa membantunya. Kami harus mengangkat kapak dan memenggal kepala-kepala mereka. Kalau tidak, kami tidak akan bertahan di sini,” katanya, menurut Channel 2, Ahad (8/3/2015).
Ini bukan pertama kalinya pemimpin ultra-nasionalis vokal, yang tinggal di pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki, membuat komentar mengerikan pada warga Arab dari negara Zionis Israel.
Selain itu pada hari Kamis (09/06/2016) 2 bulan lalu, Menhan Lieberman mengumumkan keputusan untuk menghentikan pengembalian jasad warga Palestina kepada keluarga mereka untuk dimakamkan. Keputusan ini ia umumkan pada akhir pertemuan Komite Menteri Urusan Keamanan Nasional (Kabinet Keamanan).[IZ]