JAKARTA, (Panjimas.com) – Sebuah petisi yang dibuat pebasket Indonesia, Raisa Aribatul Hamidah mendesak Federation Internationale de Basketball (FIBA) untuk menghapus larangan berhijab di kompetisi basket beredar di dunia maya.
Petisi di laman Change.org ini diberi judul “Hapuskan Larangan Memakai Hijab dalam Kompetisi Bola Basket”untuk merespons kebijakan FIBA yang melarang penggunaan hijab oleh pebasket wanita.
Hingga Sabtu (27/08) pukul 17:04 WIB, petisi sudah ditandatangani 121.940 orang. Petisi ini ditujukan kepada Presiden FIBA, Horacio Muratore.
Di dalam petisi, Raisa bercerita dirinya beberapa kali gagal bertanding di level internasional gara-gara larangan tersebut. Padahal dari kecintaannya terhadap basket telah mengantar Raisa hingga mendapat beasiswa S2 di Universitas Airlangga, Surabaya.
“Sejak saat itu, setiap akan memulai pertandingan, timku selalu mendapatkan Technical Foul karena kostumku yang tidak wajar, tidak seragam dan dinilai tidak sesuai dengan peraturan. Tahun 2008 setelah dipanggil untuk memperkuat TimNas Indonesia Muda, namaku ditarik kembali dari daftar pemain dikarenakan saya tetap ingin berjilbab saat pertandingan. Tahun 2015, kasus serupa juga kembali terulang. Saya harus mengalami rintangan yang luar biasa untuk mengejar impian saya bermain basket di tingkat Internasional,” tulisnya dalam petisi.
Raisa menganggap peraturan itu tidak masuk akal, sebab pemakaian hijab menurutnya sama sekali tidak mempengaruhi skill seorang pemain basket.
Dirinya berharap masyarakat Indonesia mau bergabung dalam petisi yang dibuatnya agar FIBA menghapus larangan tutup kepala (hijab) selama pertandingan.
Jika Anda ingin berpartisipasi menandatangani petisi tersebut bisa dilihat di link berikut ini. [TM]