MANADO (Panjimas.com) – Dengan dalih toleransi, aturan agama pun dilanggar. Bayangkan, seorang ustadz menejmput kayu salib, bahkan mampir di sebuah mushalla.
Prosesi Salib Indonesian Youth Day (IYD) 2016 saat ini sedang berada di Desa Laikit Minahasa Utara.
Di tempat ini, Salib IYD mampir di Masjid Assolihim dan dijemput Ustad Uddy dan beberapa jamaah lainnya, Kamis (25/8/2016) kemarin.
Menurut Ustad Uddy sendiri, hal itu dilakukan tanpa maksud berlebihan selain untuk menunjukkan semangat persaudaraan yang sudah ada sejak lana di daerah tersebut.
“Torang Samua Basudara dan tidak ada alasan apapun untuk saling benci dan dendam, apalagi saling menghilangkan nyawa sesama. Agama apapun mengharamkan hal itu,” katanya.
Sementara salah satu umat Katolik di Laikiy Fransiska Doodoh kepada BeritaManado.com mengaku merasa terharu akan momen tersebut.
“Sebagai bagian dari umat Katolik saya merasa bangga dengan saudara-saudari dari gokongan muslim yang dengan reka hati mengambil bagian dalam penjemputan Salib IYD,” ujarnya.
Untuk diketahui, berdasarkan Sidang Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), 3-13 November 2014, menetapkan Keuskupan Manado menjadi tuan rumah Indonesian Youth Day (IYD) atau Hari Kaum Muda se-Indonesia 2016.
Indonesia Youth Day (IYD) pada dasarnya adalah ajang Pertemuan Orang Muda Katolik (OMK) tingkat nasional (Seluruh OMK Keuskupan Indonesia), IYD ini terbuka bagi seluruh OMK yang ingin mengambil bagian dalam pertemuan meriah dengan berpusat pada Yesus Kristus yang berwujud dan berwajah Indonesia. Diharapkan melalui Pertemuan ini OMK Indonesia mampu mempertebal solidaritas, jejaring, & kesatuan iman Katolik bagi OMK seluruh Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, sejatinya IYD yang didahuli dengan acara semacam penjemputan salib, dikhususkan bagi umat Katolik. [AW]