KLATEN, (Panjimas.com) – Ketua Dewan Syari’ah Kota Surakarta (DSKS), Dr. Muinudinillah Basri, MA menilai bukti nasionalisme kebangsaan Indonesia lemah. Sebab memberikan KTP seenaknya.
“Kurang ajar! Itu namanya konspirasi penghianatan,” tegasnya kepada Panjimas pada Kamis (25/08), menanggapi Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) para Imigran Syiah Iran di Riau maupun Pekanbaru.
Muin menilai, orang Pemerintah ini penghianat bangsa, dengan memberikan KTP seenaknya. Dirinya berargumen jika seandainya menjadi pemimpin bangsa, ia sudah memvonis mereka yang terlibat sebagai konspirasi penghianat Negara.
Dia meyakini jika Syiah mempunyai agenda revolusi terhadap Indonesia. Untuk itu, isu ini harus menjadi isu Nasional.
“Ini konspirasi terhadap Negara, bisa masuk delik, sanksinya ya makar terhadap Negara ini. Ini berat ini,” cetusnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Mulyadi Anwar, anggota DPRD Kota Pekanbaru mempertanyakan kepemilikan KTP kota Pekanbaru atas WNA asal Iran. Politikus PKS itu, menyebut keberadaan imigran asal Iran dikhawatirkan menyebarkan ajaran Syiah pada warga Pekanbaru. (SY)