JAKARTA (Panjimas.com) – Wasekjen MUI Pusat, Tengku Zulkarnain, menyayangkan sepinya permohonan maaf dari aparat terkait penodaan masjid yang terjadi saat penyerangan oknum TNI AU terhadap warga Sari Rejo, Medan beberapa waktu lalu. Padahal, masalah penodaan agama sangat sensitif di tengah masyarakat.
Melalui bukti-bukti foto dan video CCTV yang beredar, jelas sekali oknum TNI AU memasuki rumah Allah (masjid) tanpa melepas alas kaki. Tak hanya itu, mereka menyeret nazir masjid dari dalam dan melakukan penganiayaan.
“Masa ribuan rakyat dizalimi, masjid dipatok-patok seperti ini? Masjid dihinakan pakai sepatu laras, bagaimana ini? Kita ada buktinya kok. Kenapa soal ini mereka diam, mana komentar KASAU?” kata Tengku Zulkarnain kepada Panjimas.com, Rabu (17/8/2016).
Tengku Zulkarnain menambahkan, warga Sari Rejo merupakan bukan penduduk illegal. Sebab mereka terdaftar dan memiliki kepala lingkungan.
“Mereka ini ada camat, lurah, terus tiba-tiba mau dipindahkan paksa, tanah dan masjidnya dipatok-patok mau dirubuhkan, diambil tanahnya. Bagaimana tidak sakit hati rakyat ini?” ujarnya.
Ia mengingatkan para aparat, baik TNI maupun Polri agar sadar, bahwa ada Allah Ta’ala yang Maha Melihat.
“Kepada aparat di mana pun, tolonglah jangan gegabah menghadapi rakyat kecil. Ada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memantau kita,” tuturnya.
“Jangan main di luar hukum. Kalian digaji oleh rakyat, jangan menzalimi rakyat,” imbuhnya.
Di samping itu, jangan sampai aparat justru ditunggangi kepentingan lain, dengan dalih membela haknya.
“Sangat miris, jika aparat turun tangan seolah-olah membela haknya, tapi ujung-ujungnya nanti dimiliki oleh orang Cina. Akan sakit hati rakyat melihat seperti itu,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wasekjen MUI Pusat, Tengku Zulkarnain mengecam aksi kekerasan oknum TNI AU yang menodai masjid. (Baca: Wasekjen MUI: Aparat Masuk Masjid Pakai Sepatu dan Pentungan, Ini Penghinaan Agama!)
Berdasarkan informasi yang didapat dari murid-murid Tengku Zulkarnain di lapangan, kejadian itu terjadi di dua masjid.
Ia menyebut perilaku oknum TNI AU yang masuk masjid tanpa melepas sepatu, menyeret orang dari dalam dan menganiaya secara brutal adalah penodaan terhadap agama Islam. [AW]