JAKARTA (Panjimas.com) – Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Dr H Amien Rais, menyambangi kediaman tokoh masyarakat Jakarta Utara, Sabri Saiman.
Rumah Sabri terletak di Jalan Swasembada Barat VIII, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (19/8/2016).
Kedatangannya diketahui untuk mengisi acara tausiyah refleksi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 RI.
Dalam acara tersebut Amien Rais menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok merupakan pemimpin seperti ‘kampret’.
“Ini saudara Ahok kan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sudah didukung sebanyak tiga partai. Tadinya nih, dia (Ahok) independen. Ini saudara Ahok kan suka loncat-loncat. Dulu pernah di partai tertentu, lalu pindah ke Partai Golongan Karya (Golkar), lalu pindah ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Lalu, Ahok melawan lagi Gerindra, kemudian bicara dengan pongahnya akan meninggalkan partai dan akhirnya independen lagi. Ya Ini bahaya. Kalau ada pemimpin itu suka loncat kata seperti kampret, itu bahaya ya,” papar Amien.
Amien mengatakan, alangkah lebih baik jika dalam Pilkada mendatang ada kompetitor yang dapat menandingi mantan Bupati Belitung Timur itu.
“Nah karena itu sebaiknya ada kompetitornya dan saya kira yang beberapa partai andai kata dengan memberikan satu nama calom Gubernur plus dengan wakilnya hingga sudah disepakati, Insya Allah permainan dalam Pilkada akan semakin indah. Mudah-mudahan ada perubahan,” jelasnya.
Saat disinggung siapa kompetitor yang baik dan bisa menandingi Ahok, Amien menyebut Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
“Yang sering saya dengar itu Ibu Risma. Saya juga dengar ada yang disebut Budi Waseso, Sandiaga Uno, Syamsuddin, Rizal Ramli, dan lain-lain. Sepertinya yang melambung tinggi itu di mata masyarakat yakni Bu Risma,” kata Amien.
“Memang politik ini tak bisa digagas secara rasional. Jadi ada image Ibu Risma ini sukses di memimpin di Surabaya dan suksesnya itu gak ketulungan. Sukses sekali! Lalu, Kalau misal Bu Risma jadi Gubernur di Jakarta, cuma naik tingkat sedikit saja, pasti juga sudah berhasil,” katanya.
Amien Rais mengaku, dirinya akhir-akhir ini tengah memetakan Ibu Kota Indonesia, yakni DKI Jakarta.
Menurut dia, banyak para tokoh-tokoh masyarakat, guru, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), ulama, hingga buruh, terkait Pilkada DKI periode 2017-2022.
“Jadi saya akhir-akhir ini, sebetulnya mencoba melihat peta Jakarta ini. Jadi saya juga sudah mendengarkan sounding dari tokoh masyarakat, ulama, pemuda, buruh, LSM, dan guru, dan juga politikus juga, sesungguhnya ini yang pemainnya signifikan (dalam pilkada) adalah Ibu Megawati Soekarno Putri (Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan),” ungkap Amien.
Ia melanjutkan,”Saya dengar, Bu Megawati ini mengeluarkan kartu (Kandidat) misalnya ya Ibu Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya).”
“Maka Partai Demokrat, Gerindra, PKB, PPP, PKS, PAN, itu akan makmum dengan PDIP. Tapi, karena tekanan kanan kiri, Bu Megawati tidak mengeluarkan kartunya, atau di menit terakhir baru diberitahukan.”
“Ini bahaya juga. Sehingga partai-partai enggak ambil resiko. Kalau the last minute dikasih tahunya, ya kita kecele,” ucap Amien. [AW/wartakota]