JAKARTA (Panjimas.com) – Letjen TNI (Purn.) Johannes Suryo Prabowo, mantan Kepala Staf Umum TNI, sempat tertahan di Bandara Changi Singapura karena disebut masuk dalam daftar hitam (blacklist).
Dari akun Facebook miliknya, Suryo Prabowo menceritakan pada Rabu (17/8), ia baru pulang dari Fiji dengan menggunakan maskapai Fiji Airways FJ361 dan transit di Bandara Changi. Ia mengaku tertahan oleh pihak Imigrasi Singapura saat akan keluar terminal untuk mengambil bagasi. Ia ditanya soal riwayat hidupnya selama sekitar 1 jam.
“Kejadiannya sbb: ketika hari ini pukul 05.20 waktu Singapore, saya transit di Singapore kemudian keluar terminal utk mengambil bagasi, karena saya pindah pesawat utk kembali ke Jakarta untuk mengikuti acara 17an di kampung saya,” tulis Suryo.
“Di imigrasi ternyata nama saya ada didaftar BLACKLIST, lalu saya diinterview panjang lebar selama 1 jam-an tentang ‘riwayat hidup’ saya dan dipertanyakan hubungan saya dengan orang yang tidak saya kenal bernama Indra M (?),” tambahnya.
Suryo menilai, Singapura sebagai negara yang arogan, karena merasa sebagai Dubesnya AS dan Israel.
Di sisi lain,Suryo menegaskan Singapura sebagai negara Rasis. Dirinya diblacklist bukan lantaran agama, tapi karena ia merupakan orang pribumi. Berikut pernyataan Suryo Prabowo melalui akun Facebook miliknya yang diposting pada Sabtu (20/8/2016).
Ada yang bilang : …..
di BLACKLIST koq senang,
dan malah heboh di medsos & TV
Sayangnya saya nggak tau persis, yang komentar seperti itu, orang, atau orang-orangan sawah, atau …..
Untuk teman-teman ketahui bahwa skandal Imigrasi Singapura yang saya alami itu disampaikan, agar teman-teman bisa tau, seperti apa tekad dan nasionalisme pemerintah kita dalam membela bangsanya, dan seperti apa karakter kita-kita ini dalam menjaga martabat bangsa.
dan ….. seperti apa arogansinya Singapura yang merasa sebagai Dubesnya AS dan Israel di kawasan Asia Tenggara.
O ya….. nama depan saya di Pasport Johannes, bukan Al Addin. Tau maksudnya kan ? Singapura itu mencurigai kita bukan karena agama, tetapi karena pribumi. Ingat, yang rasis itu mereka. [AW/fb, dbs]