JAKARTA (Panjimas.com) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husain Syihab menyebut Said Aqil Siradj sebagai dedengkot ANUS, akronim dari Aliran Nusantara.
Hal itu disampaikan Habib Rizieq, menanggapi “curhat” Said Aqil ke Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang menjelek-jelekan FPI dan Ormas Islam lainnya, beberapa waktu lalu. (Baca: Curhat Salah Alamat, Ketua Umum FPI: Kapolri Jauh Lebih Tahu FPI Banget daripada Said Aqil)
“Dedengkot ANUS (Aliran Nusantara) Said Aqil Siraj yang beraliran liberal curhat ke Kapolri bahwa HTI anti nasionalisme, dan FPI rusak citra Islam, serta MTA haramkan Tahlil,” kata Habib Rizieq melalui situs resminya, HabibRizieq.com, Ahad (21/8/2016).
Menurut Habib Rizieq, sebaliknya, Kapolri harus hati-hati terhadap Said Aqil. Karena sebagai pimpinan Ormas Islam di Indonesia, perilakunya justru sangat buruk.
“Kapolri harus hati-hati dengan makhluk yang satu ini, karena inilah makhluq rasis fasis yang secara terang-terangan memfitnah syariat Islam sebagai Arabisasi,” sambungnya.
Akibatnya, menurut Habib Rizieq, banyak para kiai, santri dan pondok pesantren yang keluar dari Nahdlatul Ulama (NU).
“Kapolri harus diingatkan bahwa gara-gara makhluq yang satu ini juga banyak Kyai dan Santri serta Pesantren keluar dari NU, karena pemikiran dan perilakunya yang bertentangan dengan Aqidah Aswaja sebagai jiwa NU. Ayo … , jaga POLRI dari Virus ANUS … !!!” tegasnya. [AW]