SOLO,(Panjimas.com) – Merasa aspirasi warga Kratonan tidak digubris Pemerintah kota (Pemkot) Solo, umat Islam Solo mendukung penolakan warga Kratonan terhadap pembangunan Rumah sakit (RS) Siloam di jalan Honggowongso 139, Kratonan, Serengan, Solo.
Ormas Islam Solo yang sejak awal pengajuan perijinan pembangunan RS Siloam, berkali-kali meminta Pemkot untuk membatalkan perijinan. Namun, paska peletakan batu pertama yang dilakukan FX Hadi rudyatmo Walikota Solo, membuat mereka kemmbali melakukan aksi tersebut.
“Kami menolak RS Siloam, alasan kami karena ini misi Kristenisasi yang dibungkus investasi milik James Riady. James riady adalah penginjil dari aliran Kristen Radikal, yang terang-terangan hendak mengkristenisasikan desa-desa miskin di Indonesia” kata Salman dari Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS). Jum’at (19/8/2016).
Selain itu, Alasan ekonomi yang berupa Mall, Sekolah, Rumah sakit di wilayah Solo sudah lebih dari cukup. Bahkan menurut LUIS hal ini akan menghimpun bisnis kapitalisme yang merugikan masyarakat Solo.
“Secara hukum sosialisasi Amdal dan IMB yang dimiliki Siloam terindikasi tidak wajar, warga dan pengurus RT yang menolak tidak dipedulikan. Alasan terakhir jika memaksakan investasi di sini akan membuat kondisi sosial tidak stabil” ujar Salman.
Menurut Salman, RS Siloam dibangun karena memiliki misi Kristenisasi, bahkan James Riady lewat Lippo Group bertekad mendirikan sekolah, dan Hotel guna mengembangkan misinya.
“James Riady juga bertekad membangun seribu sekolah Kristen di Indonesia. Karena sekolah, Hotel dan Rumah sakit Kristen tidak akan membawa kebaikan kecuali kemadhorotan semata, maka dengan tegas kami tolak” pungkasnya. [SY]