JAKARTA (Panjimas.com) – Menanggapi tudingan merusak citra Islam yang disampaikan Said Aqil Siroj, Ketua Umum FPI, KH Ahmad Shabri Lubis, menyikapinya dengan santai. Ia menganggap “ocehan” Said Aqil sebagai hal biasa.
“Wajarlah, sebagaimana orang liberal berkomentar terhadap musuh-musuhnya Amerika,” ucap Ustadz Shabri Lubis kepada Panjimas.com, Jum’at (19/8/2016).
Ustadz Shabri -sapaan akrabnya- menganggap “curhat” Said Aqil ke Kapolri tentang FPI salah alamat. Sebab, Kapolri Jenderal Tito Karnavian cukup mengenal FPI sejak lama. (Baca: Curhat Salah Alamat, Ketua Umum FPI: Kapolri Jauh Lebih Tahu FPI Banget daripada Said Aqil)
“Kapolri jauh lebih tahu FPI banget dari pada dia (Said Aqil, red.), jadi wajar aja kalau Agil Siroj suka berkomentar negatif seperti orang Amerika,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ustadz Shabri juga membantah jika aksi amar ma’rif nahi munkar FPI tak pernah berkoordinasi dengan aparat kepolisan. (Baca: Curhat Said Aqil ke Tito: HTI Anti Nasionalisme, FPI Rusak Citra Islam & MTA Haramkan Tahlil)
“Kalau ada ungkapan, FPI perusak citra Islam karena tidak berkoordinasi dengan aparat, sedangkan dengan kepolisian dari ujung Sabang sampai Merauke semua tahu kalau FPI selalu koordinasi dengan aparat,” tegasnya.
Ustadz Shabri menilai, aduan Said Aqil ke Kapolri itu sebagai bentuk adu domba antara FPI dan Polisi. Padahal menurutnya hubungan FPI dengan kepolisian selama ini sudah terjalin baik.
“Apakah dia mau mengadu domba antara FPI dengan Polisi, karena saat ini sudah 2 tahun kita gak ada sweeping. Jadi kita mempertanyakan, ada apa? maunya apa? Kita jadi curiga jangan-jangan dia punya agenda jahat nih,” tandasnya. [AW]