SOLO,(Panjimas.com) – Warga Kratonan, Serengan, Solo bersama Umat Islam Solo kembali melakukan aksi menolak pendirian Rumah sakit (RS) Siloam di jalan Honggowongso 139, Jum’at (19/8/2016). Sebelumnya peletakan batu pertama telah dilakukan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo di lahan kosong tersebut, Kamis pagi (18/8).
“Saudara-saudara warga Kratonan, Keberadaan RS Siloam di kampung kami sangat dikhawatirkan merugikan warga sekitar dan bagi lingkungan kami. Dampak lingkungan akibat limbah rumah sakit akan mengganggu kenyamanan kami” kata Muhammad Ali mewakili Komunitas Warga Kratonan Surakarta (KWKS).
Menurut M.Ali, Siloam sering melakukan pemurtadan kepada warga muslim, dan Siloam berbasis ideologis milik James Riady mempunyai program mengkristenkan warga sekitar bangunan.
“Dengan alasan diatas kami warga kratonan menolak dengan tegas berdirinya RS Siloam, Hotel dan Pendidikan Kristen di wilayah kami” kata M.Ali.
Selain itu, puluhan warga dan didukung beberapa ormas Islam Solo membentangkan spanduk bertuliskan “ Warga Kratonan Tolak Pembangunan Hotel, Sekolah dan Rumah Sakit Internasional oleh PT Manyala Harapan”.
Selain Muhammad Ali mewakili warga Kratonan, beberapa ormas Islam seperti Ansharusy Syari’ah, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) ikut berorasi diatas salah satu mobil yang dibawa peserta aksi.
Kemudian mereka menyegel pagar pintu masuk lahan kosong tersebut sebagai simbol ditolaknya pendirian RS Siloam di kota Solo. Peserta aksi mengakhirinya dengan pekik takbir dan berbaris meninggalkan lokasi.
“Kita harus siap setiap saat apabila diperlukan untuk fii sabilillah, Sabiluna-sabiluna, al Jihad-al Jihad, a’maluna-a’maluna, asy Syahid-asy Syahid, takbir, Allah Akhbar!” suara peserta aksi saat meninggalkan lokasi.
Terlihat disekitar lokasi beberapa aparat Polisi maupun TNI berseragam ikut mengamankan aksi ini. Bahkan yang paling banyak mereka berpakaian preman yang sebelumnya melakukan apel terlebih dahulu di Kecamatan Serengan. [SY]