ABU DHABI, (Panjimas.com) – Menteri Negara Urusan Luar Negeri Uni Emirat Arab, Anwar Gargash baru-baru ini mengecam keras pemberitaan Al Jazeera terkait pembantaian Raba’a di Mesir, sebagaimana diketahui lebih dari 1.000 pengunjuk rasa tewas sementara ribuan lainnya menderita luka-luka dan ditangkap, demikian sperti dilansir oleh Huffington Post hari Senin (15/08/2016)..
Melalui cuitannya dalam akun Twitter-nya, Menteri Gargash menuding Al Jazeera lebih berpihak kepada Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir.
“Al Jazeera memarjinalkan dirinya sendiri ketika memilih untuk berpihak kepada IM setelah mereka menjadi salah satu rujukan media berbahasa Arab. Hal inilah yang saya fikirkan ketika saya menyaksikan liputan Al Jazeera terkait Raba’a.”
Dalam cuitannya ia juga menyatakan bahwa, “Sangat menyedihkan bahwa ini adalah sikap media Arab terkemuka (Al Jazeera). Pembacaan politik yang salah atas insiden ini (Raba’a) dan keberpihakan Al Jazeera secara partisan (ke Ikhwanul Muslimin) hanya akan menjadi sebuah pernyataan dari pihak tertentu untuk dinikmati hanya oleh afiliasinya.”
Al Jazeera telah menyiarkan serangkaian laporan-laporan serta film-film tentang kudeta militer Mesir dan peristiwa Raba’a, termasuk pula aksi protes damai yang telah dibubarkan paksa hingga menyebabkan ribuan nyawa meregang dan korban luka-luka, demikian menurut kelompok HAM.
Berkat adanya media sosial, ratusan rekaman video dan foto-foto, yang mendokumentasikan pelanggaran-pelanggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap warga sipil dan para demonstran itu, dapat tersebar di seluruh dunia, dan menjadi bukti kekejaman pelaku kudeta militer Mesir [IZ]