YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Puluhan ribu jama’ah takziyah dari berbagai ormas dan tandzim memadati desa Glondong Rt 04 Wirokerten, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (16/8/2016). Mereka melepas kepergian Ustadz Muhammad Nurhuda, MA atau Abu Saad yang tutup usia karena kecelakaan terjatuh di Pekanbaru.
Ustad Muhammad Nurhuda yang meninggalkan 2 istri dan 5 anak tersebut telah menorehkan amalannya sebagai Leader tim kemanusiaan Peduli Muslim.
Ustad Zaenudin Abu Zahro korlap acara sholat jenazah memandu gelombang jama’ah yang datang untuk segera membuat shof sholat. Entah sudah berapa kloter sholat jenazah almarhum ustadz Muhammad Nurhuda tersebut ketika reporter Panjimas ikut dalam barisan shof kloter sholat jenasah kedua terakhir itu.
“Ayo cepat yang baru datang untuk mensholatkan segera maju buat shof didepan” ucap ustadz Zaenudin menggunakan pengeras suara. Segera berbondong-bondong jama’ah merapatkan barisan di dalam masjid ponpes Jamilurrahman tersebut.
Sebelumnya ustadz Hanif Muslim telah membuat draf kegiatan pemakaman jika kedatangan jenazah ustadz Muhammad Nurhuda menggunakan pesawat tidak delay. Alhamdulillah acara pemakaman berjalan lancar, tepat pukul 14:00 jenazah dikebumikan di makam desa setempat 200 meter dari ponpes Jamilurrahman.
Sementara itu, Rosyid salah satu pentakziyah yang hadir merasa bergetar saat ikut mensholatkan jenazah ustadz Muhammad Nurhuda. Pasalnya meski banyak yang tidak mengenal akrab almarhum, namun banyaknya jama’ah yang datang itulah yang menjadikan dirinya merinding.
“Wah saya jadi merinding juga, saya memang gak kenal tapi mungkin ini karena amalan beliau maka Allah naikkan derajatnya. Banyak yang datang dari berbagai kota untuk mensholatkan dan menguburkan beliau” katanya. [SY]