MEDAN (Panjimas.com) – Bentrokan antara TNI AU dan warga pecah di kawasan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Medan, kemarin. Bentrokan dipicu aksi pelemparan batu oleh warga untuk melawan prajurit yang hendak membubarkan aksi mereka.
Unjuk rasa warga dalam rangka menolak rencana TNI AU membangun rumah susun sewa (rusunawa) di tanah garapan yang menurut keputusan Mahkamah Agung telah dimenangkan warga.
Dalam bentrokan tersebut, TNI AU ternyata tidak hanya menyerang warga yang ikut melakukan aksi. TNI AU juga menyerang orang yang sedang berada di masjid.
Aksi penyerangan terhadap orang masjid itu terekam kamera pengintai (CCTV) Masjid Al Hasanah di Jalan Teratai, yang berada di sekitar lokasi bentrokan.
Di menit ke-42 rekaman video berdurasi 1 jam 24 menit 54 detik itu, terlihat peristiwa itu terjadi pada pukul 16.19 WIB. Kala itu seorang prajurit TNI menarik kerah baju seorang pria paruh baya berbaju garis-garis. Dalam video dari sisi lainnya, orang tersebut baru selesai menjalankan salat.
Salah seorang warga yang menjadi saksi mata, Erma mengatakan, tindakan oknum TNI tersebut sangat keterlaluan dan tidak bisa ditolerir. “Di situ azan terdengar, di situ mereka (TNI AU) berkumpul di masjid itu,” ujar Erma.
Aksi kekerasan yang dilakukan di areal masjid itu langsung direspon oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara. Wakil Ketua MUI Sumut, Abdul Hakim Siagiaan dalam keterangan persnya mengatakan pihaknya mengecam keras aksi kekerasan tersebut.
“Kami akan mengawal kasus ini sampai selesai. Tidak boleh ada kekerasan di tempat ibadah. Itu bagian dari penistaan agama,” tukasnya. [AW/Okz]