JAKARTA (Panjimas.com) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husain Syihab geram dengan insiden pemasangan lukisan gembong PKI, DN Aidit di Terminal 3, Bandara Soekarno – Hatta.
Menurut Habib Rizieq, pemasangan lukisan tersebut merupakan cara-cara licik yang digunakan oleh PKI yang dilakukan secara terencana. Pernyataan itu, disampaikan Imam Besar FPI melalui situs resmi miliknya, HabibRizieq.com, Senin (15/8/2016).
“Di Terminal 3 Bandara Soekarno – Hatta Cengkareng Jakarta terpampang foto baliho Gembong PKI Muso dan Aidit. Licik … ! Ini murni Gerakan PKI. Ini tak-tik dan strategi terencana yang diprogram dengan sangat rapih,” ujarnya.
Habib Rizieq menengarai, hal itu dilakukan sebagai bentuk kampanye di Bandara Internasional tersebut. Oleh sebab itu, Imam Besar FPI mendesak agar pelaku pemasangan lukisan PKI ditangkap.
“Ini by design untuk menyampaikan pesan kepada para pendatang dari dalam mau pun luar negeri di Bandara Soetta: ‘Selamat Datang di Negeri Koloni Komunis. Usut, Kejar dan Tangkap Pelakunya … !!!” tandasnya.
Untuk diketahui, PT Angkasa Pura II mengakui lukisan yang terpasang di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta adalah tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit. (Baca: Angkasa Pura II Akui Lukisan yang Terpasang di Bandara Soetta Tokoh PKI DN Aidit)
Bahkan bukan hanya Aidit, tokoh PKI lainnya seperti Muso juga diakui ada dalam lukisan tersebut.
Menyikapi hal itu, MUI pusat menduga hal itu dilakukan dengan sangaja. Senada dengan pernyataan Imam Besar FPI di atas, MUI juga mendesak agar pihak-puhak yang bertanggung jawab dalam pemasang lukisan itu diusut tuntas. [AW/HR]