SOLO,(Panjimas.com) – Ribuan Warga Solo antusias menyaksikan film dokumenter Pengkhianatan G 30 S/PKI yang digelar Komunitas Masjidku Makmur (KMM) di masjid Agung, Baluarti, Pasar Kliwon, Solo, Sabtu, (12/8/2016).
Ustadz Hasan Alim ketua KMM sengaja menyuguhkan film tersebut sebagai bentuk penghadang gerakan komunis yang mencoba bangkit. Dirinya berharap tayangan tersebut bisa mengingat kembali sejarah kekejaman PKI yang telah membantai umat Islam di Indonesia.
“Fenomena kebangkitan komunis memang ada, mereka dengan berbagai cara mencoba untuk bangkit. Oleh karena itu kegiatan ini untuk mengantisipasi komunis yang memang kenyataan ada, bukan hantu disiang bolong” kata ustadz Hasan.
Sebelum ditayangkan film tersebut, sebagai penghantar ustadz Muhammad Mustofa ketua Gerakan Bela Negara (GBN) memberikan pencerahan perlunya mempelajari sejarah. Tidak beda Islam diyakini karena adanya sejarah Nabi Muhammad meski, umatnya tidak pernah bertemu.
“Mudah-mudahan acara ini dalam rangka mencari ilmu, semoga siapapun yang terlibat dapat masuk surga. Saya yakin saudaraku pada saat peristiwa G30S/PKI banyak yang belum lahir betul? Maka perlu sejarah, kronologis PKI” ujar Mustofa.
Film G 30 S/PKI yang dulu pernah diputar di layar televisi tersebut berlangsung selama 2 jam namun banyak anak muda yang tercengang akan kekejaman PKI. Karena kebanyakan warga Solo yang lahir diatas tahun 90an tidak banyak yang tahu sejarah kekejaman PKI.
Sementara itu, penutupan film dirangkum oleh ustadz Muinudinillah Basri MA ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS). Turut hadir dalam pemutaran film tersebut, Prof. Dr. dr. Zainal Arifin Adnan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo. [SY]