PURWAKARTA (Panjimas.com) – Pimpinan Lembaga Dakwah Manhajus Sholihin, KH Muhammad Syahid Joban, Lc, MA menyayangkan jika kereta kencana, Ki Jaga Rasa, dipinjam pihak istana negara, yang dikabarkan akan digunakan membawa bendera pusaka.
Pasalnya, selama ini kereta kencana tersebut menjadi simbol kemusyrikan, dengan diberikan sesaji setiap hari.
Namun, Ustadz Syahid Joban berhusnuzhan (prasangka baik), bila Presiden Jokowi tak tahu kalau selama ini kereta kencana itu digunakan untuk menjalani ritual syirik.
“Jokowi tidak tahu bahwa kereta kencana itu di Purwakarta digunakan Dedi untuk membawa kepala kerbau dan sesajen sebagai persembahan untuk syetan,” ujarnya kepada Panjimas.com, Jum’at (12/8/2016).
Maka, dirinya berusaha menegur Presiden Jokowi melalui twitter, terkait kereta kencana yang dipinjam istana negara.
“Pak @jokowi tercinta…Knp anda bawa kereta JURIG ini k istana? Padahal mereka gunakan utk ritual kemusyrikan,” ujar Ustadz Syahid Joban melalui akun twitternya @manhajusholihin.
“Pk @jokowi, di Purwakarta kereta kencana ini dgunakan Dedi utk membawa kpala kerbau&sesajen sbgai prsembahan utk syetan,” imbuhnya.
Terakhir Ustadz Joban menyampaikan nasihat kepada Presiden Jokowi melalui twitter, bahwa kemerdekaan adalah anugerah Ilahi, sehingga harus disyukuri bukan dikufuri. [AW]