GAZA, (Panjimas.com) – Sebuah mural telah diresmikan di wilayah Jalur Gaza pekan ini, dalam upaya untuk menjelaskan permasalahan krisis air yang semakin parah di Palestina.
Mengurtip laporan AA, Lima seniman telah berpartisipasi dalam lukisan dinding (mural) dengan tinggi 25 meter, yang didanai oleh organisasi PBB yang fokus bergerak pada permasalahan Anak-Anak, UNICEF.
“Kami berusaha untuk menemukan solusi untuk masalah krisis air di Jalur Gaza,” kata Monther Shublaq, Direktur Utilitas Air Wilayah Pesisir Gaza, Gaza’s Coastal Municipalities Water Utility (CMWU), mengatakan selama upacara peresmian mural yang diadakan pada hari Kamis (04/07) pekan lalu.
Sejak tahun 2007, wilayah Jalur Gaza telah menderita di bawah blokade Israel. Akses terhadap kebutuhan pokok terhadap 1,9 juta penduduk Gaza telah dirampas, ini pun termasuk akses terhadap makanan, bahan bakar dan obat-obatan.
infrastruktur air di wilayah Jalur Gaza telah berada dalam kondisi memprihatinkan di bawah pengepungan Israel selama satu dekade dan terdapat tiga serangan utama Israel ke infrastruktur air Gaza sejak tahun 2008.
Shublaq, Direktur CMWU, mengatakan bahwa sumber air di Palestina telah dikuasai oleh Israel.
“Ini adalah alasan utama dari masalah krisis air di Jalur Gaza,” kata Shublaq.
Lebih lanjut Direktur CMWU ini juga menuduh Israel telah melarang masuknya peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek air di Jalur Gaza. [IZ]