MASSACHUSSETS, AS (Panjimas.com) – Google telah menghapus Palestina dari petanya, wilayah Palestina di Google Maps diganti dengan nama Israel sejak 25 Juli 2016 lalu. Warga dunia pun bereaksi dan mengecam bahkan telah memicu petisi online. (Baca: Dunia Kecam Google yang Hapus Peta Palestina dan Menggantinya dengan Israel)
Namun, tak disangka, pasca geger penghapusan peta Palestina itu, Google mengalami musibah. Salah seorang petinggi Google tewas dengan cara mengenaskan.
Wanita berusia 27 tahun bernama Vanessa Marcotte, ditemukan tewas di sebuah hutan kota dan diduga diperkosa sebelum dibunuh kala tengah jogging sore, di Princeton, Massachussets.
Vanessa yang diketahui merupakan seorang account manager di perusahaan teknologi raksasa, Google yang berkantor di cabang New York, terakhir kali terlihat oleh keluarganya pada Minggu, 7 Agustus pukul 1 siang waktu setempat.
Vanessa berada di Princeton dalam rangka mengunjungi ibunya. Tapi setelah pamit untuk olahraga jogging pukul 1-4 petang waktu setempat, Vanessa tak pernah pulang lagi. Ibunya pun menelefon polisi untuk meminta bantuan pencarian.
Namun Vanessa ditemukan sudah tak bernyawa di sebuah hutan kota dengan bantuan anjing pelacak sekira pukul 8.20 malam waktu setempat, tak jauh dari rumah ibunya dekat Brooks Station Road.
Dari investigasi awal, diduga Vanessa mengalami kekerasan seksual, pemerkosaan, hingga akhirnya dibunuh. Selain ada tanda-tanda kekerasan seksual di tubuhnya, polisi juga menemukan beberapa luka bakar di tangan, kepala dan kakinya.
Meski begitu, polisi belum bisa menentukan bagaimana Vanessa tewas. Oleh karenanya, polisi pun harus lebih dulu melakukan autopsi. “Kita mendapati beberapa fakta mengerikan, keadaan yang mengerikan,” tutur Jaksa Distrik Worcester, Joseph Early Jr, disadur Daily Mail, Selasa (9/8/2016).
Terkait kesamaan kasus dengan misteri kasus Karina Vetrano, pejoging yang juga diperkosa dan dibunuh, Early menyatakan belum melihat ada keterkaitan atau kesamaan pelaku. “Saat ini tidak ada dugaan keterkaitan (dengan kasus Vetrano),” tambahnya.
Sementara itu Google, tempat Vanessa sehari-hari berkantor, turut merilis pernyataan duka. “Vanessa Marcotte sangat dicintai oleh tim Google,” tulis pernyataan Google. “Dia sudah bekerja di kantor kami di New York selama satu setengah tahun dan sosoknya dikenal selalu tersenyum, bergairah dalam pekerjaannya dan mencintai olahraga Boston. Kami sangat syok dan berduka. Simpati kami untuk keluarga dan teman-temannya,” lanjut pernyataan tersebut. [AW/Okezone]