HEBRON, (Panjimas.com) – Seorang Tentara perempuan Israel menyerang Hadeel Al-Faqih, istri Mohamed Al-Faqih yang tewas dibunuh pasukan pendudukan Israel pekan lalu di Hebron, dan ia dilaporkan pada hari Selasa (02/07) pekan lalu, telah berusaha untuk menggugurkan bayi Al-Faqih, demikian seperti dilansir oleh Anadolu.
Untuk diketahui, Pasukan pendudukan Israel menyerbu rumah ayah mertua Al-Faqih yang terletak di Qalqilya, wilayah Tepi Barat, dan mereka kemudian menyerang Hadeel Al-Faqih dan ayahnya.
Sebelumnya, Mohammed al-Faqih telah dibunuh oleh pasukan Israel pada 27 Juli 2015 di desa Sourif, wilayah Tepi Barat.
Fares Barakat, saudara Hadeel, mengatakan bahwa ayahnya menderita pendarahan otak dan tidak sadarkan diri. Ia kemudian dipindahkan ke sebuah Rumah Sakit Israel untuk pengobatan lebih. Ayah Hadeel kini dalam kondisi luka serius.
Sementara itu, sejumlah tentara perempuan Israel yang menyerang Hadeel, mendorong paksa perutnya dan mengancam untuk menggugurkan bayi miliknya.
Safa news agency melaporkan bahwa Hadeel Al-Faqih mengaku bahwa tentara wanita Israel telah memukulinya di bagin punggung dan mendorong dirinya ke dinding.
“Mereka [tentara perempuan Israel] tiba-tiba menyerbu ruangan dan tidak memberi kami waktu untuk memakai pakaian kami,” kata Hadeel kepada Safa News,
“Mereka [tentara perempuan Israel] menempatkan saya di kamar dan menginterogasi saya. Mereka memukuli saya dan mengatakan bahwa mereka ingin menggugurkan bayi saya.”, jelas Hadeel
Hadeel melanjutkan: “.. Ketika saya meninggalkan ruangan, saya menemukan ayah saya terbaring tak sadarkan diri di tanah dan saya berteriak sangat keras sebelum ia dipindahkan ke rumah sakit” Mereka kemudian menghancurkan perabotan-erabotan di rumah ayah saya. [IZ]