ALEPPO, (Panjimas.com) – Mujahidin Suriah dilaporkan segera dapat membebaskan kota Aleppo bagian barat daya dari pasukan rezim Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad, demikian menurut akun media sosial resmi kelompok pejuang Jaish al-Fatah (Army of Conquest), dilansir oleh Anadolu.
Berdasarkan akun media sosial resmi kelompok Jaish Al-Fatah (Army of Conquest), disebutkan bahwa pasukan oposisi segera akan dapat membebaskan kota Aleppo barat daya dari pengepungan pasukan Assad setelah mereka berhasil mencapai sekolah-sekolah yang dikontrol resimen artileri pasukan Assad.
Operasi tersebut bertujuan untuk mengambil alih sekolah-sekolah, yang dianggap sebagai salah satu benteng yang paling signifikan dari pasukan Assad di Aleppo, dan kini operasi militer pasukan oposisi telah berlangsung yang dikomandoi oleh kelompok Jaish Al-Fatah (Army of Conquest bersama dengan kelompok FSA (Free Syrian Army).
Jaish al-Fatah menyatakan bahwa pasukannya telah berhasil mengambil alih bangunan milik militer rezim Assad dan pasukan oposisi terus bergerak maju lebih jauh ke dalam sekolah; “dan sekarang hanya masalah waktu sebelum pasukan oposisi akan mencapai Ramouseh Roundabout dan membebaskan daerah-daerah Aleppo yang diblokade.
Sekolah artileri itu dikatakan menjadi titik pendukung kuat di jalur pasokan logistik rezim Assad, yang diketahui berasal dari kota Hama di wilayah tengah Suriah, jalur pasokan itu melewati kota Khanasser di bagian selatan Aleppo.
Pasukan oposisi telah berusaha untuk mengontrol sekolah artileri pasukan Assad itu beberapa kali di masa lalu, tetapi setiap kali operasi mereka belum berhasil, dan kini hanya masalah waktu bagi pasukan oposisi untuk dapat membebaskan daerah-daerah Aleppo yang dblokade.
Pada bulan Februari, pasukan rezim Assad telah memotong dan memblokade rute pasokan logistik antara pedesaan di utara Aleppo dan kawasan timur yang dikontrol pasukan oposisi.
Pada awal Juli, pasukan rezim Assad bergerak untuk memotong dan memblokade Castello Road, yang menghubungkan kota Aleppo dengan kota Idlib yang dikontrol kubu oposisi, sebagaimana diketahui pasukan Assad telah memberlakukan blokade total pada daerah-daerah yang dikuasai pasukan oposisi di Aleppo.
Sejak awal 2011, wilayah Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]